BPJS Kesehatan Boyolali Gelar Monev Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) FKRTL

Fokus Jateng-BOYOLALI,- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Boyolali menggelar monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap Petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) di Kabupaten Klaten. Acara tersebut dihadiri oleh 31 peserta dari sejumlah rumah sakit di Kabupaten Klaten dan Boyolali.

“Saya ucapkan terima kasih kepada PIPP FKRTL yang sudah bersedia hadir. Untuk melihat bagaimana monev pelaksanaan PIPP FKRTL di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Boyolali. Temasuk bisa mendengarkan materi yang disampaikan narasumber berkompeten,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Deddy Febrianto saat membuka acara tersebut. Selasa 14 Mei 2024.
Terkait PIPP,Deddy menekankan bisa melakukan komunikasi secara efektif. Termasuk melakukan penanganan terhadap pengaduan yang masuk dari peserta JKN. Maka itu, PIPP memerlukan bekal ilmu dan pemahaman mengenai komunikasi yang efektif.
“Sebenarnya ilmu komunikasi efektif ini bisa dimanfaatkan secara universal. Tidak hanya dalam pekerjaan kita saja. Tetapi bisa diterapkan di semua situasi, kondisi dan tempat. Harapannya dengan komunikasi efektif itu bisa menyampaikan informasi dengan baik.”
Deddy menambahkan, PIPP bersama manajemen FKRTL bisa menindaklanjuti hasil Supervisi, Buktikan dan Lihat Langsung (Sibling). Surat feedback Sibling akan disampaikan setiap minggu pertama setiap bulannya. Hasil dari Sibling itu menjadi bahan evaluasi bersama untuk memastikan Fasilitas Kesehatan memberikan pelayanan yang bermutu kepada peserta.
Evaluasi melihatkan berbagai pihak untuk memastikan transparansi dan responsibility. Termasuk peningkatan mutu layanan yang diberikan oleh seluruh fasilitas kesehatan demi kepuasan peserta JKN. Terutama yang berada di wilayah kerja dari BPJS Kesehatan Cabang Boyolali.
Sementara itu, narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut, Okkie Putriani mengungkapkan, bahwa komunikasi itu penting. Dikarenakan tingkat intelegensi sesesorang dapat dilihat dari cara berkomunikasi.
“Pemberian pelatihan pada akhirnya untuk pelayanan prima. Apabila pelayanan yang diberikan bagus maka manfaatnya akan kembali kepada Pemberi Layanan,” ujar Okkie.
Okkie mengimbau PIPP untuk profesional. Termasuk mampu mengenali karakter dari peserta JKN yang melakukan pengaduan. Pada kesempatan itu para peserta yang merupakan PIPP dari sejumlah Rumah Sakit dan Klinik Utama di Klaten dan Boyolali juga berbagai pengalaman terkait penanganan pengaduan.
Diektahui pada kesempatan itu juga digelar pelatihan komunikasi efektif dan handling complaint bagi PIPP FKRTL. Seluruh PIPP FKRTL yang mengikuti pelatihan tersebut juga mendapatkan sertifikat yang menjadi salah satu persyaratan dalam sertifikasi PIC JKN. (ist/**)