Fokus Jateng- BOYOLALI,- Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dituntut beradaptasi dengan digitalisasi.
Menurut Ketua Jateng Enterpreneur Community (Jatec) Sukarna tantangan pelaku UMKM saat ini lebih pada penggunaan IT. Mengingat, hampir semua lini mengarah pada penggunaan internet. Sehingga para pelaku UMKM dituntut untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan platform-platform digital.
“Ini tantangan terbesar, bagi pelaku UMKM yang usianya lebih dari 40 tahun. Jadi, tetap harus mengikuti perkembangan dan kerahkan anak-anak muda untuk membersamai bisnis kita,” kata Sukarna disela Halal bihalal dan sharing bisnis antara wirausahawan muda serta senior Jatec pada Jumat 17 Mei 2024 di Boyolali.
Ia menambahkan Para pelaku UMKM ini juga dihadapkan pada penurunan daya beli masyarakat. Maka perlu disiapkan dengan mengikuti perkembangan dimasyarakat. Terutama dalam mengembangkan usaha yang melek digital.
“Tujuannya agar bisnis yang dijalani terus tumbuh dan berkembang.”
Ketua Panitia Ketua II Jatec, Noki Putra Perdana menambahkan ada 500-an member dari komunitas Jatec. Hanya saja, yang dapat hadir dalam kegiatan ini sekira 180-an peserta. Kegiatan ini juga difokuskan untuk meng-upgrade kemampuan dalam hal pemasaran digital.
“UMKM saat ini perlu sekali adaptasi dengan digital. Makanya kami hadirkan pembicara dari senior Enterpreneur University (EU). Jadi alumni EU ini dari lini bisnis apapun ada. Dari kuliner, fashion, properti dan lain-lain,” jelas owner Dokter Fashion BTC Solo Lantai 2 Blok A-92 ini.
Pihaknya juga mendorong agar para pelaku UMKM memiliki mindset yang tahan banting. Lalu solusi dari tantangan penggunaan IT bisa dilakukan dengan kolaborasi. Sehingga perlu untuk mengikuti komunitas, dibekali dengan ilmu, memperkuat jaringan serta perlu adanya mentor.
“Jadi bisa kolaborasi. Misalkan pelaku UMKM yang senior biasanya fokus ke produksi. Nah kita kolaborasikan dengan yang muda, yang jago marketingnya, sehingga usahanya dapat cepat berkembang.” (**)