ROADSHOW DUTA DESA DIGITAL KABUPATEN BOYOLALI (3)
FOKUSJATENG.COM-BOYOLALI-Potensi alam masyarakat Desa Kalinanas, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, cukup melimpah. Wilayah yang mayoritas lahannya tadah hujan ini menyimpan potensi unggulan. Misalnya perkebunan buah nanas, pisang, kelapa dan lain sebagainya.
Hal ini terungkap dalam pelatihan digital marketing yang digelar oleh Duta Desa Digital Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di balai desa setempat Sabtu 27 April 2024. Pelatihan tersebut diikuti para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Rata-rata produk yang dihasilkan dari para pelaku UMKM Desa Kalinanas ini adalah berbahan baku lokal.
Misalnya, para pelaku UMKM berhasil membuat selai berbahan baku buah nanas. Hasil produknya ini dipasarkan sebatas wilayah lokal dan masih konvensional. ”Perkebunan nanas ini dikembangkan oleh warga masyarakat,” terang Kepala Desa Kalinanas Darsu, dalam sambutannya.
Selain dijadikan produk olahan selai, buah nanas akan dikembangkan menjadi manisan dan produk olahan lainnya. Maka pihaknya menyambut baik pelatihan digital marketing yang diselenggarakan oleh Duta Desa Digital Kemendes PDTT. ”Selama ini para pelaku UMKM masih memasarkan produknya secara konvensional. Maka dengan adanya pelatihan diharapkan bisa memasarkan secara online,” ujar dia.
Menurutnya, buah nanas menjadi ikon Desa Kalinanas. Para pelaku UMKM ini nantinya bisa bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam memasarkan produknya. ”Tahun 2023 kami melauncing BUMDesa Desa Kalinanas bernama BUMDesa Nanas Mekar Jaya. Harapan kami melalui BUMDesa dapat mengembangkan perekonomian masyarakat dan bisa mengangkat ikon desa,” harap Kades Darsu.
Sementara itu, Duta Desa Digital Kabupaten Boyolali Andi Sarjono mengatakan, pelaku UMKM di Desa Kalinanas cukup berkembang. Sebab mampu memproduksi makanan olahan berbahan baku lokal. Selain selai nanas, mereka juga mengembangkan makanan olahan bahan baku lokal. ”Tujuan kami menyelenggarakan pelatihan digital marketing ini untuk mengenalkan model pemasaran melalui aplikasi online,” terangnya.
Bagi pelaku UMKM di pedesaan, menurut dia, masih menjadi hal yang asing memasarkan produk dengan model digital marketing. Maka pelatihan digital marketing ini sebagai langkah awal bagaimana pelaku UMKM bisa go public. ”Produk-produk lokal yang sudah diolah ini bisa dikembangkan dan dipasarkan secara luas menggunakan aplikasi,” jelas Andi.
Gunawan, narasumber digital marketing menjelaskan bahwa para pelaku UMKM bisa menjangkau pasar online butuh proses bertahap. Mulai pembuatan akun berupa data-data sampai pada jenis produknya. Sebab, dalam dunia UMKM dibutuhkan kontinyuitas menjaga kualitas dan stok produk.
”Untuk mengetahui data-data dan informasi apa saja dalam dunia online itu yang harus dipegang pelaku UMKM. Kemudian ketersediaan stok dan kualitas produk. Baru kemudian masuk ke pembuatan akun aplikasi jual beli produk,” terangnya. (*)