Fokus Jateng- BOYOLALI,- Keringat mulai menetes dari kening Slamet (32) warga Desa/Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Ia mengayuh rakit bambu hingga ke tengah Waduk Cengklik wilayah Kecamatan Ngemplak.
Di tengah waduk itu, ia melepas ribuan benih ikan air tawar dari puluhan gelembung plastik. Menebar benih ikan menjadi cara Slamet mewujudkan kelestarian alam.
Demi kelestarian alam, khusus populasi ikan air tawar di waduk Cengklik, Slamet rela rogoh kantong hingga Rp 3 juta untuk membeli benih ikan nila.
” Totalnya ada 9 ribu ekor benih ikan yang saya tebar pagi ini, benih ikan ini didatangkan dari Magelang,” kata Slamet. Sabtu, 18 Mei 2024.
Slamet menambahkan, ikan yang dia tebar ini juga untuk mempercepat penambahan populasi ikan di waduk Cengklik.
Mengingat, setiap hari ada banyak pemancing, nelayan yang mencari ikan di waduk Cengklik.
” Lama kelamaan, ikan juga sedikit. Makanya Saya terbar bibit ikan, supaya proses populasi ikannya juga banyak,” katanya.
Disisi lain, penebaran benih ikan ini bukan tanpa alasan. Sebagai pembudidaya lumut, tebar benih ini sebagai bentuk syukur atas nikmat alam yang diberikan Tuhan.
Selain itu, penebaran benih ikan ini juga sebagai bentuk keprihatinanya terhadap kondisi alam saat ini.
Setiap hari, alam terus tercemar oleh limbah, sampah plastik dan lain sebagainya. Kerusakan hutan di daerah hulu juga memicu sedimentasi. Pendangkalan waduk secara otomatis merusak habitat ikan dan aneka ragam hayati lainnya.
” Kalau kita baik dengan alam. Alam pasti akan memberikan yang terbaik untuk manusia,” pungkasnya. (**)