Fokus Jateng- BOYOLALI-Pilkada masih November nanti, namun demikian komunikasi politik lintas partai pun tak terelakkan, bahkan yang selama ini menjadi oposisi langsung bertemu mencoba menyamakan frekwensi.
Seperti PKS dan PDI P bergabung dalam satu wadah bekerjasama di Pilkada Boyolali 2024. Disisi lain, kedua partai itu masing-masing melakukan penjaringan bakal calon (Balon) Bupati-Wakil Bupati.
PDI P sudah selesai melakukan penjaringan internal.
Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta, menyebut, tiga tokoh yang akan dijagokan maju dalam Pilkada Boyolali tersebut. Yaitu, Mohammad Said Hidayat yang kini menjabat Bupati Boyolali. Lalu, Wahyu Irawan yang kini menduduki jabatan Wakil Bupati Boyolali dan Marsono yang kini menjadi Ketua DPRD Boyolali.
Dari tiga tokoh itu diserahkan ke DPP PDI Perjuangan untuk memutuskan siapa yang akan mendapat rekomendasi baik sebagai bakal calon bupati maupun wakil bupati.
“Karena semua ini kan kader-kader terbaik,” tandasnya.
Sementara penjaringan balon di PKS masih berlangsung. Cara menjaringnya pun sama. Kader ditingkat bawah mengusulkan nama yang kemudian diproses oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Boyolali.
” Peraturan dari DPP PKS, Kita diminta untuk meminta pendapat para kader, melalui pembinaan anggota dan struktru DPC (Pengurus PKS di tingkat Kecamatan) untuk memberikan pendapatnya juga,” kata Ketua DPD PKS, Nur Arifin, Senin 27 Mei 2024.
Dia menyebut proses penjaringan balon bupati-wakil bupati masih berjalan. Pihaknya pun belum bisa menyebutkan nama yang paling banyak diusulkan. ” Proses internal masih berjalan. Masih on proses. Datanya baru sebagian yang masuk,” jelasnya.
Selain dari Kader internal, pihaknya juga punya opsi untuk membuka pendaftaran balon dari luar. ” Tapi kita lihat situasi. Apakah kita perlu membuka pendaftaran ke publik, atau dengan penjaringan internal ini kita sudah cukup?,” jelasnya.
Dalam Pemilu 2024, PDI P memperoleh 36 kursi DPRD. Sementara PKS, hanya mendapatkan 4 kursi. Kendati demikian, sudah terjalin komunikasi dengan baik. PKS pun cukup realistis. ” Jadi, kita bekerjasama tidak hanya sekedar pasangan calon ya. Kita ingin berkontribusi membangun Boyolali 5 tahun ke depan,” kata Nur Arifin. (**)