FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali menggelar silaturahmi bersama pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) se-Kabupaten Boyolali di MWC Musuk, Minggu 9 Juni 2024. Agenda turun ke bawah (turba) ini untuk menjalin komunikasi dengan pengurus tingkat kecamatan.
“Jadi turba ini dalam rangka menyelaraskan program-program yang dijalankan,” terang Ketua Tanfidziyah PCNU Boyolali KH Iqbal Mulyanto, S.Ag, di sela-sela silaturahmi. Seperti diketahui surat keputusan (SK) PBNU untuk PCNU Kabupaten Boyolali sudah turun. Maka dengan agenda turba ini untuk menyeralaskan program-program yang akan dijalankan.
Acara silaturahmi di MWC Kecamatan Musuk dihadiri perwakilan pengurus MWC se-Kabupaten Boyolali. Kemudian pengurus anak ranting se-Kecamatan Musuk serta lembaga dan banom NU. Dengan adanya silaturahmi ini diharapkan dapat mempererat koordinasi. “Jadi banom-banom dan lembaga juga diundang,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Boyolali KH. Ahmad Kharir, SH mengajak para jamaah dan pengurus untuk menjaga kerujunan. Sebab, selain mengelola jamiiyah, NU juga harus bisa menjaga jamaahnya agar tetap bisa mengamalkan ahlul sunnah wal jamaah (aswaja).
Dijelaskan, sejarah berdirinya NU pada tahun 1926 dalam perwakilan komite hijaz ke negara Arab untuk berencana memindahkan makam Nabi Muhammad SAW tetap berada dalam lingkungan masjid. Jadi dengan peran besar NU dalam proses tersebut, menjadi semangat jamaah untuk selalu merawat lingkungan masjid.
Terkait kondisi pascapemilu, pihaknya mengajak warga NU tetap menjaga kerukunan dan kekompakan. Kemudian sebentar lagi menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada), maka warga NU juga diharapkan tidak terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. “Tetap menjaga kondusivitas serta melaksanakan amaliah NU secara rutin,” harap dia.
Ditambahkan, dalam program kerja NU ke depan, pihaknya menyampaikan tiga hal yang menjadi mandat PBNU. Yakni yang pertama adalah terkait isu pendidikan, bagaimana pengurus ke depan dapat memberikan pelayanan pendidikan kepada jamaah yang maksimal. Kemudian isu kesehatan, diharapkan pengurus dapat merumuskan pola pelayanan kesehatan kepada jamaah. “Satu lagi terkait badan usaha milik NU. Jadi BUMNU ini nanti memberi peluang bagi jamaah dapat mengembangkan usaha dengan fasilitasi dari pengurus,” jelasnya. (*)