Disnakan Boyolali Galakkan Pengawasan Hewan Kurban

Fokus Jateng- BOYOLALI, -Jelang hari raya Idul Adha 1445 H petugas Dinas Peternakan Boyolali semakin menggalakkan pengawasan dan pengecekan kesehatan hewan kurban, diantaranya pengecekan mata dan mulut disejumlah tempat penampungan hewan ternak di beberapa kecamatan.

Pengecekan dan pengawasan di tempat penampungan ini dilaksanakan selama sepuluh hari. Mulai 3 sampai 13 juni. Sedangkan Idhul Adha pada 17 Juni mendatang.

” Untuk pemeriksaan kesehatan hewan di penampung hewan kurban lokasi di Kecamatan Mojosongo, Simo, Nogosari, Boyolali, Ampel, Gladagsari, Juwangi, Banyudono, Sawit dan Ngemplak,” kata Kabid Keswan Disnakan Boyolali, Afiany Rifdania. Rabu 12 Juni 2024.

Afi menerangkan jumlah ternak kurban yang diperiksa mencapai ribuan ekor. Rinciannya, 841 ekor sapi, 1.056 ekor kambing dan 316 ekor.

“Untuk pengawasan hewan kurban ini sudah mulai tanggal 3 hingga 13 Juni. Untuk pengawasan pemotongan akan dilakukan pada 17 Juni mendatang,” katanya.

Salah satu pemeriksaan di Mojosongo menyasar empat lokasi penampungan. Diantaranya di Desa Kragilan, Desa Brajan, Desa Dlingo. Dari empat lokasi tersebut dinas memeriksa 369 ekor sapi dan 100 ekor kambing.

“Di Desa Dlingo itu ditemukan sapi dengan gejala klinis benjol-benjol kulit sebanyak satu ekor dan bergejala hipersalivasi sebanyak satu ekor,” ujarnya.

Selain itu, ada temuan enam ekor ternak yang mengalami gejala klinis. Khusus temuan dua sapi dengan gejala klinis tersebut harus dipisahkan dari ternak lainnya. Tim keswan juga meminta pemilik untuk mengisolasi mandiri dan diobati terlebih dahulu. Baru setelah dipastikan sembuh, sapi boleh dijual kembali.

“Kemudian, ada empat ekor kambing yang mengalami gejala gatal kulit. Indikasinya terkena scabies, temuan ini juga di Kecamatan Mojosongo. Memang scabies ini bisa menular ke manusia,” jelasnya. Afi mengimbau agar pedagang menjual ternak yang sehat dan sesuai syariat. Jika terdapat gejala klinis hipersalivasi maupun LSD, diminta untuk isolasi terlebih dahulu. “Harapannya, masyarakat bisa lebih waspada dalam memilih hewan kurban yang benar-benar dalam kondisi sehat serta sesuai dengan syariat,” pungkasnya. (**)