Komunitas Bhakti Praja Boyolali Dukung Koalisi Non PDIP

Fokus Jateng-BOYOLALI,-Puluhan mantan anggota DPRD Boyolali yang menamakan dirinya Komunitas Bhakti Praja (KPB) mendatangi kantor DPC PKB Boyolali di Jalan Brambang Pulisen Boyolali. Kedatangan mereka merupakan safari politik memberi dukungan kepada koalisi partai non PDI Perjuangan.

Ada sekitar 15 eks anggota DPRD Boyolali yang hadir antara lain Amin Wahyudi, Turisti Hindriya, Win Sadewo, Budi Lopas, Suryani, Suwardi, Wawang S, Muh Edy Ismail, Lilik Haryanto, Agus Setyawan, Mulyanto, Slamet Widodo dan beberapa orang lain.

Koordinator KBP, Amin Wahyudi, menjelaskan berdasarkan hasil rapat KBP menyepakati agar intens berkomunikasi dengan partai politik (parpol) utamanya yang memungkinkan mengusung calon bupati-wakil bupati di luar PDIP. Karena PDIP bisa mengusung calon sendiri walaupun tanpa PKS.

“Artinya kalau partai lain tidak mengusung berarti kan melawan kotak kosong. kami menyampaikan aspirasi masyarakat, karena demokrasi selama ini hanya setingan dari sekelompok orang, jadi ini tidak sehat, saya tidak akan tutupi itu,” kata Amin kepada wartawan di Kantor DPC PKB Boyolali, Kamis 13 Juni 2024.

Menurut Amin sebenarnya masyarakat Boyolali itu demokratis. Namun, karena pola politik yang dikembangkan oleh partai penguasa seakan-akan birokrasi, kepala desa, dan perangkat desa menjadi alat politik.

“Jadi kita yang dulu pernah mewarnai Boyolali, kita terketuk jangan sampai terjadi lagi calon tunggal yang hanya diusung PDIP seperti Pilkada 2019,” jelasnya.

Caranya dengan memiliki jago atau calon pada Pilkada 2024 yang benar-benar capable, mandiri, dan credible. Syarat tersebut dibutuhkan agar tidak menjadikan seseorang menjadi bupati boneka.

Untuk itu, pihaknya mendorong agar PKB, Golkar dan Gerindra segera meresmikan koalisi dengan penandatangan kesepakatan bersama.

“Kami ingin segera ada koalisi antara partai parlemen di luar PDIP, membuat MoU bahwa tiga partai yakni Partai Golkar, PKB, dan Partai Gerindra, syukur PKS mau kembali ke kami untuk mencalonkan bupati-wakil bupati,” jelasnya.

Amin menambahkan KBP tidak hanya menggelar safari politik di DPC PKB Boyolali namun juga ke parpol lain. pihaknya juga akan beraudiensi dengan PKS, Golkar dan Gerindra Boyolali.

“Bahwa ini (koalisi) adalah tugas mulia, demi kemaslahatan Boyolali ke depan,” tegasnya.

Adapun KPB sendiri, lanjut Amin adalah komunitas yang beranggotakan mantan anggota DPRD Boyolali dari lintas angkatan dan multipartai dari periode 1997/1998 hingga 2014.

“Selain itu, KBP juga tidak hanya beranggotakan eks anggota DPRD tapi juga purna aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri yang memiliki semangat perubahan di Boyolali.”

Sementara itu, Sekertaris Dewan Syuro, DPC PKB Boyolali, Rudi Hartono mengaku bersyukur atas dukungan yang diberikan para politikus senior ini.

“Sehingga ini menguatkan hati PKB untuk berkoalisi. Insya allah dalam waktu dekat akan dituangkan dalam MoU,” ujarnya.

Dia menegaskan secara informal, para pengurus ketiga partai PKB, Gerindra dan Golkar sudah kerap bertemu. Hanya belum ada waktu yang tepat untuk meresmikan koalisi. Selain itu, para pengurus DPW maupun DPP masing-masing partai.(**)