Fokus Jateng- SURAKARTA,-Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Menggali Nilai Inti UNS” yang diselenggarakan di UNS Inn, 14 Juni 2024.
UNS sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (UNS-PTNBH) berdasar Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2020 merupakan lembaga pendidikan tinggi yang bergerak dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Seni Budaya, serta Ilmu Sosial dan Kemanusiaan yang memelihara dan mengembangkan nilai-nilai universal. Pengembangan, penegakan, dan pemeliharaan nilai-nilai ini dilakukan melalui tridharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, demikian disampaikan Ketua Dewan Profesor (DP) UNS Surakarta, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. dan dilanjutkan pembukaan oleh Plt. Rektor UNS Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H.
“Kedudukan UNS Surakarta sebagai PTNBH membawa konskuensi dan tanggung jawab yang besar, antara lain menjamin keberhasilannya mewujudkan visi dan misi yang sangat ditentukan oleh kemampuan UNS menciptakan atmosfer akademik dan mengembangkan kehidupan komunitas akademik yang menampilkan segenap potensi secara maksimal. Komunitas akademik UNS harus memiliki kemampuan prima, aktif merespon, dan memberikan solusi yang tepat terhadap perubahan lingkungan dan dinamika yang terjadi, ” papar Chatarina Muliana.
Untuk “Menggali Nilai Inti UNS”, FGD Dewan Profesor UNS ini menghadirkan 2 (dua) narasumber, yakni : Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. (Guru Besar Sosiologi UNS) dan Prof. Doddy Setiawan, S.E., M.Si., Ph.D. (Guru Besar Akuntansi Keuangan UNS).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Guru Besar Sosiologi UNS menyampaikan bagaimana menggali nilai-nilai inti menuju budaya kerja UNS. Pertama, memahami budaya pendukung. Kita perlu membuat diagram budaya pendukung organisasi yang dimulai dari artefak, norma dan asumsi dasarnya. Ketika UNS berdiri tahun 1976 mungkin tidak cukup penjelasan apa asumsi dasar sebagai nilai UNS, sehingga perlu dirumuskan bersama-sama. Selanjutnya, memahami budaya kinerja yang dimulai dari makna hingga perilakunya.
Kedua, memahami cita-cita luhur yang hendak dicapai. Dalam hal ini, perlu memahami urutan pranata universitas yang dimulai dari visi, misi, tujuan kerja, nilai dasar dan budaya kerja. Kemudian, memahami visi dan misi untuk menjadi aksi nyata. “Dalam hal ini, bagaimana membuat kreasi sangat dibutuhkan untuk merealisasikan kinerja nyata, “terang Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S.
Ketiga, memahami formulai nilai inti menuju budaya kerja UNS. Adapun nilai-nilai dasar UNS tersebut antara lain Integritas, Gotong-royong, Berorientasi Masa Depan, Orientasi pada Kinerja/Prestasi, Orientasi pada Kepuasan Pelanggan/Pengguna Jasa/Masyarakat dan Mental Semangat Juang/Kewirausahaan. “Dari keenam nilai tersebut, disusunlah dalam kreasi bahasa keseharian agar menjadi kebiasaan (habit) bagi sivitas akademika UNS menjadi UNS ACTIVE sebagai BUDAYA KERJA UNS,” terang Guru Besar Sosiologi UNS tersebut.
Sedangkan, narasumber Prof. Doddy Setiawan, S.E., M.Si., Ph.D. menyampaikan sebagai universitas PTNBH maka UNS memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan. Nilai inti adalah pedoman dan pemandu untuk mencapai tujuan melalui proses yang tetap berpedoman pada moral dan akhlak. Nilai inti dijabarkan ke dalam tridharma Pendidikan, dimana Nilai inti dalam Pendidikan dan pengajaran meliputi Nilai etis, nilai moral dan nilai edukatif serta nilai visioner. Nilai inti dalam penelitian meliputi Nilai pencerahan, nilai akademis, dan nilai ilmiah, nilai moral dan nilai etis (penelitian), Nilai kegunaan, nilai ekonomis, nilai kebaruan, nilai artistik, nilai etis, nilai ekologis dan nilai bisnis (pengembangan teknologi), Nilai estetis, nilai kreatif, nilai imajinatif dan nilai etis. Sedangkan Nilai inti dalam pengabdian Masyarakat meliputi nilai sosial, nilai keadilan, nilai budaya, nilai etis, nilai agama, nilai politis, nilai legal, nilai keadilan, dan nilai bisnis/ekonomis. “Semua Nilai inti UNS bisa menyatu dalam kegiatan tri dharma Pendidikan yang dimulai dari Nilai Etis, Inovatif, Budaya dan Sustainability,” terang Guru Besar Akuntansi Keuangan UNS.
Agenda FGD Dewan Profesor UNS ini pada hakekatnya merupakan kegiatan berbudaya, yaitu proses mencari makna (meaning) yang mengandungi nilai-nilai inti yang diperlukan manusia untuk meningkatkan mutu kemanusiaannya secara lahiriah maupun bathiniah melalui kegiatan pendidikan, pembelajaran, penelitian, eksplorasi teknologis, berkarya seni. Tujuan khusus FGD ini adalah menyusun sistem tata nilai inti UNS yang berfungsi sebagai pedoman dan pemandu moral dan akhlak segenap civitas akademika UNS sehingga dapat mencapai tujuan mulia secara maksimal dan tepat sasaran. Kegiatan FGD Menggali Nilai Inti UNS diharapkan bisa merumuskan point penting yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dan pemandu moral dan akhlak segenap Civitas Akademika UNS atas butir terkait etika, moral, kepemimpinan, integritas, institusionalisasi, keunggulan, inklusivitas, kehormatan, kolaborasi, dan inovasi strategis untuk dipertimbangkan.(Ist/**)