Fokus Jateng- BOYOLALI-Jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 di Kabupaten Boyolali cukup dinamis. Banyak tokoh bermunculan dalam bursa bakal calon kepala daerah. Berdasarkan pengamatan di lapangan, wajah-wajah tokoh yang sudah terpampang di papan baliho seperti Devid Agus Yunanto, Fuadi, Chamim Irfani, Fauzan Arif Munandar, Agus Irawan, dan tokoh-tokoh lainnya.
Dari sekian nama yang muncul, yang menyita perhatian masyarakat luas bisa viral adalah sosok Agus Irawan. Sebab, beberapa hari terakhir gambar Agus bersanding dengan sosok perempuan bernama Dwi Fajar Nirwana. Gambar keduanya pun sempat viral lantaran beredar di grup-grup WhatsApp (WA), baik grup komunitas, grup masyarakat maupun grup WA kepala desa (kades).
Hal ini pun menjadi tanda tanya di kalangan masyarakat lantaran sosok perempuan yang bersanding dengan Agus Irawan tersebut adalah anggota DPRD Boyolali periode 2019-2024 dari PDIP dan momen pemilihan legislatif periode 2024-2029 kembali terpilih.
”Fenomena ini hal yang wajar sebagai bentuk dinamika politik di gelaran pilkada,” kata Sunaryo, tokoh masyarakat Kecamatan Andong, ketika ditanya viralnya pasangan Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana yang sempat viral di grup WA, kemarin 22 Juni 2024.
Dia pun terus mengikuti perkembangan kontelasi pilkada di Boyolali melalui media sosial (medsos). Menurut dia, semakin banyak tokoh yang muncul dalam gelaran pilkada semakin bagus sebagai referensi masyarakat untuk memilih calon bupati dan calon wakil bupati. ”Tapi tiket untuk bisa maju di pilkada kan tergantung partai politik. Kalau ini (tiket) sudah masuk rasah partai politik,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Muh. Ichsan, tokoh masyarakat Boyolali lainnya. Menurutnya, munculnya tokoh dalam gelaran pilkada, bahkan sudah beredar pasangan bakal calon adalah sesuatu yang wajar dalam proses pemilu. ”Sebagai pendidikan politik, masyarakat memiliki referensi calon pemimpin Boyolali,” ujar dia.
Terlepas dari viralnya berbagai tokoh yang sudah muncul, siapapun calonnya, menurut dia, semua dikembalikan ke masyarakat sebagai pemilih. Ada pihak-pihak masyarakat yang menginginkan perubahan yang lebih baik, maka jika calon pemimpin bisa mewujudkannya, maka menjadi pilihan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Gondanglegi Sungkono juga menyimak pasangan gambar Agus Irawan dan Dwi Fajar Nirwana di grup WA. Namun, dia hanya sebatas menyimak saja dan tidak mengomentari gambar tersebut. ”Saya tidak pernah mengomentari di grup WA. Karena kondisi politik sejak dulu seperti itu. Ketika ada momen pilkada ada yang mengupload gambar-gambar tokoh calon bupati maupun wakil bupati,” katanya. (ist/*)