Libur Panjang, Tren Penjualan Sepeda Bekas Meningkat

Fokus Jateng-BOYOLALI, -Deretan toko sepeda bekas di Pasar Pengging Banyudono Boyolali terlihat ramai. Hingga Senin 23 Juni 2024 sore, pengunjung tiba bergantian berburu sepeda onthel. Mayoritas para pembeli itu mencari sepeda bekas untuk anaknya. Pihak toko pun dengan ramah melayani pembeli yang datang.

Joko Santoso pemilik toko mengatakan penjualan sepeda bekas turut terdongkrak, karena liburan sekolah tahun ini cukup panjang. Dalam seminggu, ada sepuluhan lebih sepeda yang terjual. Rata- rata yang dicari adalah sepeda bekas karena harganya lebih murah.

“Harga sepeda bekas itu hanya separo dibandingkan harga sepeda baru,” katanya.

Harga pun bervariatif. Mulai harga Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu lebih. Dia mengaku mengutamakan servis kepada pembeli. Semisal, sepeda yang dibeli ada cacat pada rangka, maka bisa dikembalikan.

“Kalau ada rangka yang pecah atau rusak, uangnya saya kembalikan utuh. Saya juga menyediakan sepeda baru, namun yang lebih laku tetap sepeda bekas,” imbuhnya.

Dia mengatakan, penjualan laris yakni sepeda gunung atau MTB bekas. Sepeda ini bisa sebagai sarana bersepeda santai bersama keluarga. Sedangkan jenis sepeda road bike atau balap belum banyak peminatnya.

Salah satu pembeli Imron warga Banyudono mengaku mencari sepeda bekas untuk anaknya.

Pemilik kios dengan ramah menanyakan sepeda yang diinginkan Imron. Bahkan, contoh sepeda yang dijual pun didekatkan pembeli agar mudah memilih.

“Ini mencarikan sepeda untuk anak saya, kebetulan kan tahun ajaran baru. Biar semangat sekolahnya,” ujar Imron.

Dia mengatakan sudah menabung selama dua tahun untuk persiapan membeli sepeda baru untuk anaknya. “Ini tukar tambah dengan sepeda baru seharga Rp 950 ribu. Kan sudah naik kelas, sekalian buat hadiah.” (**)