Fokus Jateng-BOYOLALI,-BPJS Kesehatan Cabang Boyolali menggelar pertemuan forum kemitraan pengelolaan fasilitas kesehatan (faskes) kerja sama dengan pemangku kepentingan di Ruang Rapat B2 Setda Klaten. Diisi dengan penyampaian materi hingga diskusi oleh tim forum kemitraan pengelolaan kerja sama faskes Kabupaten Klaten.
Pertemuan itu langsung dihadiri oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Deddy Febrianto. Sedangkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos dan P3APPKB) Puspo Enggar Hastuti yang memimpin pertemuan forum tersebut.
Sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Klaten juga hadir dalam pertemuan tersebut. Seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Begitu juga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga puskesmas.
Pada kesempatan itu, Puspo sempat mengapresiasi salah satu inovasi yang digulirkan BPJS Kesehatan yakni i-Care JKN yang selama ini diakses oleh dokter di faskes. Aplikasi itu untuk melihat riwayat pelayanan kesehatan dari peserta JKN dengan cepat dan akurat.
“i-Care JKN ini luar biasa karena resume medis sudah dapat dilihat melalui aplikasi. Menjadikan peserta JKN yang sebelumnya bukan pasien dari faskes tertentu untuk bisa dilihat riwayatnya. Bisa dimana pun, baik seluruh puskesmas maupun faskes lainnya,” jelas Puspo.
Seperti diketahui, kehadiran i-Care JKN merupakan wujud komitmen BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan program JKN. i-Care JKN dapat digunakan faskes untuk melihat riwayat pelayanan kesehatan selama satu tahun terakhir.
Inovasi tersebut bertujuan sebagai jembatan komunikasi dan kolaborasi antar dokter untuk memberikan perawatan komprehensif kepada peserta JKN. Mampu meningkatkan layanan dokter kepada peserta JKN menjadi lebih cepat dan tepat.
“Dari masyarakat tidak perlu khawatir maupun panik lagi terkait resume medisnya. Dari petugas akan sudah mengetahui karena resumu medis dapat dimana pun dan kapan pun dapat diakses melalui i-Care JKN,” ujar Puspo.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Deddy Febrianto menjelaskan, dalam forum kemitraan pengelolaan kerja sama fasilitas dengan pemangku kepentingan tingkat Kabupaten Klaten itu disampaikan sejumlah materi. Mulai dari cakupan kepesertaan JKN, akses pelayanan kesehatan dan komitmen faskes pada janji layanan JKN.
“Disampaikan juga materi mengenai komitmen faskes pada janji layanan JKN, tranformasi digital layanan JKN dan utilisasi pelayanan kesehatan. Begitu juga terkait pencegahan kecurangan dalam program JKN serta dukungan stakeholder dan faskes dalam kemudahan akses layanan JKN,” ujar Deddy.
Terkait tujuan keberadaan forum kemitraan pengelolaan kerja sama fasilitas kesehatan, Deddy menjelaskan untuk mencapai persamaan pemahaman tentang program JKN. Termasuk mempermudah koordinasi antar pemangku kepentingan yang terkait dalam menyelesaikan kendala operasional di lapangan.
Di sisi lain, tujuannya untuk memperoleh dukungan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan sesuai kewenangan dan fungsi masing-masing lembaga maupun instansi. Termasuk meningkatan efektivitas pengelolaan kerja sama fasilitas kesehatan.
“Tujuan dibentuknya forum ini untuk memonitoring dan evaluasi atas penyediaan fasilitas kesehatan, sarana prasarana dan sumber daya manusia. Begitu juga menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan,” ujar Deddy.
Ada pun sasaran yang diharapkan dalam forum tersebut yakni pemantapan hubungan kemitraan dengan pihak eksternal terkait pembuatan kebijakan. Begitu juga dengan instansi perwakilan peserta pada tingkat daerah. Memberikan pemahaman yang sama atas program yang dilaksanakan oleh BPJS kesehatan.
“Diharapkan kerja sama yang saling menunjang dan dukungan dari pihak instansi terkait untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,” ujar Deddy. (ist/**)