Begini Surat Wasiat dari Seorang Kakek di Boyolali yang Bakar Diri di Makam Ayahnya

 

Fokus Jateng-BOYOLALI,- Seorang kakek di Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kakek berusia 63 tahun itu diduga melakukan bunuh diri dengan cara membakar diri, Rabu 03 Juli 2024.

Korban diketahui bernama Usmanto itu ditemukan meninggal dunia dengan luka bakar di sekujur tubuhnya di atas kuburan ayahnya, di Makam Dukuh Drono desa setempat, sekira pukul 07.30 WIB.

Korban diketahui merupakan warga Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Sudah empat hari ini, korban tinggal di kediaman adiknya, Sri Muladi (47) warga Dukuh Drono RT. 2/1, Desa Ketaon, Banyudono.

Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kasihumas Polres Boyolali AKP Arif Mudi Prihanto menjelaskan, sekitar pukul 06.30 WIB, saksi Khusnul Qotimah, hendak mengantar ibunya ke Pasar Ketaon dengan sepeda motor, dalam perjalanan, ia melihat mayat di pemakaman tersebut.

“Sekembalinya dari pasar, Khusnul segera memanggil ayahnya, Tugiyo, untuk memastikan keberadaan mayat tersebut. Mereka kemudian menghubungi warga sekitar dan Polsek Banyudono.”

Informasi adik korban, Sri Muladi, menyebutkan korban sudah lama tinggal di Indramayu, Jawa Barat. Sekitar empat hari lalu dengan perjalanan darat menggunakan sepeda motor Honda Supra dengan nomor polisi E 2706 QAD, korban pulang kampung di Dukuh Drono.

Selama tinggal di rumah adiknya, korban mengalami sakit muntah-muntah yang diduga akibat masuk angin karena perjalanan jauh.

Korban sempat diperiksa oleh seorang mantri kesehatan desa setempat, yang datang ke rumah dan memberikan obat. “Selama tinggal di Ketaon, ia (korban) lebih banyak diam dan tidak bercerita mengenai permasalahannya,” katanya.

Menurut Arif dari olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan beberapa barang bukti yang diamankan antara lain: buku surat Yasin, sandal, korek api gas, botol Aqua 1,5 liter berisi bekas bensin, surat wasiat yang bertuliskan:

“Assalamualaikum, bapak Kulo badhe nyusul panjenengan selamat tinggal buat cucu terkasih, tersayang di Sukahaji Patroli Indramayu Jawa Barat. Terima kasih keluarga disini semua, saya yg sudah banyak merepotkan kalian, maafkanlah atas kesalahan dosa saya selama ini, wassalam.”

Berkait kasus tersebut, anggota Polsek Banyudono bersama tim INAFIS dan petugas kesehatan dari Puskesmas Banyudono segera melakukan pengamanan dan olah TKP, selanjutnya melakukan evakuasi membawa korban ke RSU Pandanaran Boyolali untuk proses penyucian, keluarga korban menerima kejadian tersebut dan korban dimakamkan di dekat Drono, Ketaon, Banyudono.

“Penemuan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif dan detail kejadian,” pungkasnya. (**)