BPBD Boyolali Maksimalkan Penanganan Pascabencana dengan Jitupasna

Fokus Jateng-BOYOLALI,- Memaksimalkan upaya penanganan pascabencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali bakal membentuk Guncang Jitupasna atau penanggulangan bencana dengan pembentukan tim pengkajian dan hitung kebutuhan pascabencana.

Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Boyolali, Susatya Adhi, tim tersebut penting agar mempermudah pengkajian, penelitian hingga pengumpulan data serta menindak lanjuti penanganan bencana. Pihaknya sebagai koordinator dalam menghimpun pemenuhan kebutuhan baik material kerusakan maupun untuk penanganan akibat terdampak bencana.

“Tim Guncang Jitupasna, ini terdiri dari DPUPR yaitu Cipta Karya, Bina Marga, dan Pengairan. Lalu, anggotanya ada dari Bappeda, BKD, Dispermasdes, Pertanian, Perikanan dan Peternakan, dan sebagianya. Ini multisektor,” ujarnya, Kamis 4 Juli 2024 di Boyolali.

Sebagai contoh ketika penyakit PMK terjadi, maka pasti melibatkan Disnakkan. Hanya saja koordinasi tetap berada di BPBD. Kemudian instansi lain seperti Badan Keuangan Daerah (BKD) dilibatkan ketika BPBD telah menganggarkan maka bisa disupport BKD yang memiliki anggaran.

Disisi lain, Susatya Adhi mengatakan selama ini koordinasi yang sudah berjalan, BPBD Boyolali bertugas melakukan asesmen ke lokasi, membuat kajian, dan melaporkan kebutuhannya ke bupati. Namun, untuk kemajuan tindak lanjutnya BPBD tidak mengetahui.

“Akan tetapi, dengan adanya tim Jitupasna, anggota dari instansi multisektor akan memperoleh informasi kemajuan dari tindak lanjut. Penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana bakal lebih cepat karena mempercepat komunikasi lintas sektor.”

Pihaknya berharap, dengan adanya Guncang Jitupasna ini, maka penanganan pascabencana dapat segera teratasi. (**)