Fokus Jateng- BOYOLALI – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali diam diam berniat meluncurkan program sapu baja atau Satuan Petugas Bahu Jalan.
“Salah satunya untuk mengendalikan tanaman atau optimalisasi pemeliharaan rutin bahu jalan,” kata Kabid Bina Marga DPUPR Boyolali, Joko Prasetyo, Rabu 10 Juli 2024.
Disebutkan, ada 262 ruas jalan sepanjang 674 kilometer (km) di 22 kecamatan, sementara personel sangat terbatas. Hal tersebut menurutnya sangat membutuhkan solusi, disisi lain pemeliharaan rutin bahu jalan seringkali kurang mendapatkan perhatian yang memadai, contohnya masih banyak jalan hanya bagian aspal yang kelihatan sedangkan di bahu jalan ditumbuhi rerumputan.
“Sehingga kami menggagas program sapu baja ini,” katanya.
Sapu Baja, lanjut Joko, dipastikan dapat menjadi solusi guna memastikan kondisi jalan tetap optimal, mendukung keselamatan pengguna jalan, serta meningkatkan estetika, serta kualitas lingkungan sekitar.
“Sapu Baja melibatkan tim yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan rutin bahu jalan secara sistematis dan terstruktur. Disini kami akan melibatkan stakeholder dari masyarakat maupun relawan di sekitar ruas jalan yang menjadi kewenangan kami,” imbuhnya.
Dengan metode kolaboratif ini, Joko berharap akan tercipta koordinasi yang lebih baik antara pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, dan masyarakat sekitar.
“Adanya prosedur yang jelas dan teknologi yang mendukung, maka waktu respon terhadap kerusakan bahu jalan dapat segera teridentifikasi dan tertangani,” paparnya.
Pihaknya berharap program sapu baja ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui infrastruktur jalan yang lebih baik, serta memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jalan.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan, mohon khusus untuk pemeliharaan rutin bisa dianggarkan pada 2025 atau perubahan anggaran 2024,” pungkasnya. (**)