Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Boyolali

Fokus Jateng-BOYOLALI,- Kecelakaan maut di KM 497 +800 Tol Solo-Ngawi yang menewaskan 6 korban dan 13 luka- luka masih diselidiki polisi.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo menjelaskan pihaknya masih mendalami peristiwa kecelakaan itu. Selain itu juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali untuk penyelidikan kecelakaan ini.

” Pemeriksaan dari Dishub sudah dilakukan. Hasilnya nanti nunggu dari Dishub,” kata Budi, Selasa 16 Juli 2024.

Dijelaskan, selain minibus Elf yang membawa para korban, truk tronton muatan bata ringan yang ditabrak Elf juga diperiksa kondisinya secara menyeluruh.

Mulai dari mesin, fungsi rem hingga body kendaraan tak luput dari pemeriksaan petugas.

Selain dari Dishub, pihaknya juga berkoordinasi dengan Agen Tunggal Pemegang Merek ( ATPM) Isuzu. Mesin Elf tersebut merupakan pabrikan Isuzu. Nantinya, tim mekanik Isuzu juga akan melakukan pemeriksaan mesin Elf nahas tersebut. Bahkan, untuk melengkapi bukti-bukti, pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Tengah.

“Yang jelas kita masih mengumpulkan bukti-bukti tambahan.”

Sebelumnya, Sukir (60) sopir minibus Isuzu Elf, asal Dusun Guyangan, Padurejo Mawasrejo, Dawarblandong Kabupaten Mojokerto, juga telah dimintai keterangan. Dia mengakui pada polisi bahwa dirinya mengantuk. Sukir sempat menjalani perawatan di RS Ortopedi dr Suharso, Sukoharjo. Dia mengalami patah tulang kiri.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu 13 Juli 2024 pukul 03.15. Saat itu rombongan guru Yayasan SD Darul Falah Kenjeran, Surabaya hendak berwisata ke Jogjakarta. Sesampainya di KM 497+800 Jalur B, minibus bernopol AG 7710 V menabrak truk muatan bata ringan bernopol H 8593 NG. Akibatnya, 6 orang penumpang minibus meninggal.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan, proses penyelidikan masih berjalanan. Pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk sopir minibus. Saat ini, Polisi tengah mengumpulkan barang bukti dan mengupas fakta atas kejadian tersebut.

“Kami akan mendatangkan ahli terkait dengan kejadian itu. Apakah itu merupakan jenis (kecelakaan) kelalaian dari sopir kemudian, apakah itu ada over capacity yang mengakibatkan kurang berfungsinya daya kerja rem dengan baik, optimal, nah nanti, ahli akan bicara,” tambahnya.

Sedangkan dari keterangan sopir minibus, didapat beberapa fakta. Sang sopir mengaku rombongan sudah dua kali berhenti di rest area untuk istirahat. Namun, saat memasuki Tol area Boyolali, kendaraan minibus menabrak truk muatan bata ringan.

“Dugaan kami adalah mengantuk. Faktanya juga ya mengantuk dia bilang begitu. Namun, apakah benar hanya mengantuk atau ada faktor kelayakan dari kendaraan tersebut yang memang tidak diperhatikan. Itu nanti pasti rangkaiannya banyak. Bukan hanya mengantuk, apakah kapasitas kendaraan overload atau daya kerja rem atau bannya kami akan lihat itu.” (**)