Dispermasdes Boyolali Siapkan Si-Data, Digitalisasi Layanan Sistem Informasi Dana Desa

 

Fokus Jateng-BOYOLALI,-Masih ingat kejayaan Kabupaten Boyolali pada tahun 2020? Dimana pernah mendapatkan penghargaan Kabupaten dengan penyaluran Dana Desa tercepat nomor 2 di Provinsi Jawa Tengah.

Berniat mengembalikan kejayaan tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Boyolali, kini mengembangkan inovasi Si-Data (Sistem Informasi dana Transfer Desa).

“Ini untuk mempercepat dan mempermudah masing-masing desa dalam memperoleh akses informasi mengenai alokasi maupun realisasi transfer. Jadi nantinya tidak perlu lagi menanyakan kepada petugas bendahara di BKD, sudah cair atau belum pengajuannya,” kata Kabid Bina Perencanaan dan Keuangan Desa pada Dispermasdes Kabupaten Boyolali, Sucahyo Eko Basuki. Kamis 18 Juli 2024.

Selama ini, papar Cahyo, pencairan dana transfer desa di Boyolali membutuhkan banyak perbaikan, masih ada keterlambatan dalam proses pencairan dan informasi pencairan yang belum dapat diakses secara update oleh pemerintah desa, sehingga dapat menghambat dalam proses pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.

“Untuk tahun ini saja, baru bisa cair 100℅ di bulan Maret,” katanya.

Dari permasalahan itu, maka muncul gagasan yang mampu memberikan solusi berupa perlu adanya pembuatan inovasi sistem informasi dana transfer desa yang berbasis digital, yakni Si-Data. Cahyo menjelaskan, inovasi ini dibangun untuk memberikan kemudahan penyampaian data atau dokumen persyaratan dan informasi pencairan dengan tujuan untuk mewujudkan pencairan dana transfer desa yang lebih cepat, tepat, efisien dan efektif di Kabupaten Boyolali.

“Karena berupa platform digital dan dapat diakses baik melalui PC maupun HP sehingga lebih fleksibel dalam penggunaannya dimanapun pengguna asalkan ada sinyal dan quota internet,” katanya.

Menurut Cahyo, aplikasi ini dibangun dengan platform digital dengan melibatkan beberapa admin yaitu admin kabupaten oleh koordinator pendamping siskeudes, admin kecamatan yang dipegang oleh pendamping siskeudes yang ada dikecamatan dan admin desa yang dilakukan oleh kaur keuangan atau operator desa.

“Pada tahap awal aplikasi ini dilaksanakan pada 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Klego dan Kecamatan Nogosari. Jadi secara bertahap pada tahun 2025 akan dilaksanakan di 22 Kecamatan dan 261 Desa di Kabupaten Boyolali.”

Adapun manfaatnya antara lain pemerintah desa akan semakin mudah dan cepat dalam melaksanakan pencairan dana transfer desa, khususnya Dana Desa yang menjadi sumber pendapatan terbesar dari pemerintah desa. Selain itu, pencairan ADD juga dapat dilaksanakan tepat waktu, sehingga gaji Kepala Desa dan Perangkat Desa dapat cair lebih awal. Disamping itu nanti akan ada notifikasi pemberitahuan dari admin kabupaten untuk proses pencairan yang dilaksanakan.

“Begitu juga dengan kami juga mudah memantaunya, sehingga dapat dengan lebih cepat untuk mengevaluasi kesesuaian schedule dengan yang telah ditetapkan dalam rencana kebutuhan dana,” ujarnya.

Pihaknya berharap, adanya aplikasi Si-Data ini pemkab Boyolali, khususnya Dispermasdes dapat mengintensifkan proses pencairan dana transfer desa khususnya Dana Desa, Alokasi Dana Desa dan bagi hasil pajak retribusi yang menjadi sumber pendapatan desa. (ist/**)