Fokus Jateng -Surakarta- Sejumlah tokoh Partai Politik dan akademisi bertemu dalam satu meja, bahkan mengundang bakal calon walikota Surakarta 2024-2029. Dalam diskusi publik yang digelar oleh Judicial Corruption Watch (JCW) pada Jumat 19 Juli 2024 di Surakarta.
Dalam diskusi itu setiap kandidat memaparkan gagasan serta mendapat sanggahan dari kandidat lain. Dengan dipandu moderator Dr. Bramastia, M.Pd dari UNS Solo.
Turut hadir, diantaranya Dr. Muhammad Taufiq, S.H. M.H (Pengacara), Astrid Widayani S.S., S.E., M.B.A (Rektor UNSA), Sekar Tanjung (Ketua Partai Golkar Kota Solo), Diah Warih Anjari (aktivis Perempuan), dan Abdul Kadir Audah, S.T., M.B.A (politisi PKS kota Solo).
Mengawali diskusi, Abdul Kadir Audah menyampaikan gagasan nilai inti Kota Solo, yakni Solo Gumregah, Mandiri, Kolaborasi, dan Humanis. Menurut Abdul Kadir, bahwa Solo kedepan harus mempunyai kemandirian, solo dalam postur APBD 2 trilun transfer pusat ke daerah 1.1 triliun, pendapatan kota solo asli 650 milyar. “Artinya secara pendapatan, kota Solo masih minus dan perlu perbaikan,” terang politisi PKS tersebut.
Dari aspek kolaborasi, pemimpin kota solo harus mau kolaborasi dengan pemimpin sekitar kota solo, merealisasikan aglomerasi Solo Raya, berelaborasi dengan BUMD sehingga pendapatan dan belanja modal lebih percaya diri karena margin tambah kedepannya. “Sehingga dari aspek Humanis perlu dicanangkan program pencegahan stunting hingga menempuh masa belajar 12 tahun,” ujar Abdul Kadir.
Sebaliknya, Sekar Tanjung dalam paparannya menyampaikan core value-nya dalam Pembangunan Kota Solo yakni: Aspiratif, solutif dan inklusif, kritis, kreatif dan kolaboratif.
Sekar Tanjung menegaskan juga aspek keberlanjutan dengan apa yang telah dirintis oleh pemerintahan yang sebelumnya, bahkan untuk pembangunan infrastruktur masih bisa dikembangkan dan dioptimalkan. “Pembangunan dicanangkan berkonsep 5P, yakni People, Planned, Profit, Prosperity, dan Partnership,” ujarnya.
Dijelaskan, People, yakni upaya meningkatkan kualitas Masyarakat solo dan juga yang hadir di kota solo, mementingkan Masyarakat asli solo dan juga dari luar solo tapi berekonomi di solo. Planned, yakni mendengar dari para muda mudi untuk mengutarakan terkait dengan Pembangunan, dengan tujuan sampai dengan tahun tahun kedepannya dapat berlangsung terus dengan baik, terkait dengan krisis alam yang tidak menentu, menjadikan perekonomian juga terganggu, sehingga menjadi isu menarik untuk diperbincangkan masyarakat muda, mencanangkan dengan mengurangi penggunakan kendaraan bermotor, memperbanyak jalan yang ditutupi (covered walkway) yang seharusnya bisa digunakan untuk pejalan kaki dengan nyaman dan sehat.
Kemudian, Profit yakni pengembangan bagaimana pendapatan daerah meningkat dengan cara, mengundang investor untuk berinvestasi kepada UMKM. Prosperity adalah memastikan bagaimana Masyarakat Solo Sejahtera, melihat dengan masih banyaknya rakyat yang hak tanahnya belum pasti, dan beberapa MCK masih ada beberapa yang tidak punya dan proper, serta mengatasi sulitnya lapangan pekerjaan.
“Terakhir, Partnership dimana pemerintah perlu bisa menjalankan kolaborasi dengan DPRD, pimpinan kota dan kabupaten disekitar solo, provinsi, pusat, dan stake holder pengusaha di kota solo,” papar ketua Partai Golkar kota Solo tersebut.
Problem Transportasi diungkap oleh narasumber ketiga, Astrid Widayani yang saat ini menjabat Rektor Universitas Surakarta, Dia memaparkan tentang kota solo dari scope yang lebih besar yaitu Indonesia, sehingga siklus pemilihan umum pasti harus memiliki satu benang merah yaitu Indonesia Maju, yang harus disikapi dengan baik demi Pembangunan keberlanjutan yang lebih baik. Astrid ingin menjadikan kota solo memiliki value Sejarah yang tetap dijaga ruhnya, namun modern dengan pembangunan yang lebih maju. Memajukan kota solo dengan pembangunan yang maju namun dengan core value yang tidak hilang dari masyarakatnya.
Bahkan, Astrid berpendapat bahwa Metropolitan akan bisa sukses apabila dengan masyarakat ikut maju, dengan kata lain ikut menjaga pembangunan dan manfaatkan pembangunan dengan optimal sesuai dengan kegunaanya. Solo menurut Astrid adalah pancer atau pusatnya orang pemikir, dilihat dari jaman dahulu sebenarnya sudah modern. Astrid Widayani menekankan 4 pilar, yakni pengembangan sisi ekonomi, sosial, sustainability eviromental management, effective urban governance.
“Sustainability eviromental management terkait manajemen sampah dan lingkungan. Effective urban governance berbicara mengenai manajemen pemerintahan urban. Pilar Sosial berbicara mengenai Masyarakat yang ikut dimajukan,” paparnya.
Saat ini mempelajari apa yang sedang berjalan dan apa yang perlu diselesaikan dalam pembangunan dengan prinsip keberlanjutan karena solo sedang berkembang jangan sampai yang sudah ada jadi terbengkalai karena ada gagasan yang baru demi kota solo yang positif, lebih baik. “Intinya, jangan sampai Solo itu kotanya modern tetapi manusianya yang ketinggalan,” ujar Rektor Universitas Surakarta.
Sebaliknya, narasumber Diah Warih Anjari banyak berpendapat tentang Solo kedepan dalam kacamata seorang pemimpin dari kepribadian dan background yang masuk dalam pilihan masyarakat. Diah Warih Anjari dalam kesempatan tersebut banyak memperkenalkan kiprah pribadi dan sosoknya kepada perserta. Saat hidup dalam kesusahan, justru termotivasi ingin menghapuskan kemiskinan di solo, dengan cara Solo disentuh yang utamanya kesejahteraannya. Dalam paparannya ingin menjadikan kota Solo menjadi sebuah kota yang lebih maju, kota metropolitan, dari ekonomi, Pendidikan, agama, budaya, sinergi solo kedepan.
Terakhir, narasumber Muhammad Taufiq memaparkan gagasan untuk Solo menuju kota kreatif dan poros pariwisata Indonesia. Dalam paparannya, Taufiq menekankan tentang keharusan sebuah proyeksi mau jadi kota apa kota solo ini? Menurut Taufiq, perlu untuk maksimalkan industri pariwisata, mengembangkan sumber daya wisata dan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Bahkan, Kota Solo memiliki brand lokal dan perlu upaya mengurai macet dalam meningkatkan pariwisata seperti memberi transportasi bis kepada pelajar dan masyarakat agar mengurai macet.
Berkaitan dengan pembangunan, Muhammad Taufiq ingin menciptakan sebuah konsep pembangunan yang berdampak positif kepada segala kalangan. Misalnya, bagaimana solusi menciptakan lahan kosong untuk dijadikan plaza, parkir umum dengan membuat peraturan walikota bahwa tanah-tanah yang kosong bisa dijadikan sebagai parkiran umum.
“Mengingat, transportasi umum yang baik akan meningkatkan ekonomi masyarakat karena mobilitas masyarakat akan semakin mudah dan murah,” terang doktor ilmu hukum tersebut.(ist/**)