Terobosan Klik Taman Mentari Optimalkan Program Pertanian Ramah Lingkungan

Fokus Jateng-BOYOLALI, – Mahalnya harga pupuk kimia dan pestisida, membuat petani mencari cara untuk menekan biaya produksi. Selain itu, jika hanya mengandalkan pupuk kimia dan pestisida, dalam jangka panjang akan berdampak pada pencemaran, menurunnya kesuburan tanah serta membahayakan kesehatan.

Untuk itu, Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, berupaya membuat terobosan dengan cara fokus pada pemanfaatan bahan-bahan alam dalam penerapan pertanian yang ramah lingkungan.
“Jadi kami menginisiasi dengan program Klik Taman Mentari (Klinik Kesehatan Tanaman Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan Boyolali), atau pertanian ramah lingkungan yang mendukung keseimbangan ekologis, kesehatan tanah, dan keberlanjutan jangka panjang,” kata Muhammad Busroni Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Boyolali. Minggu 21 Juli 2024.
Di klinik tersebut petani akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari petugas serta dilatih untuk bertani secara ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk/pestisida kimia secara bijak dan dilatih untuk bisa membuat pupuk dan pestisida berbahan alami serta aplikasinya di lahan.
“Sehingga bisa menekan biaya produksi. Kami juga mendorong para petani membuat pupuk dan pestisida sendiri,” katanya.
Seperti di Cepogo, sebelumnya limbah batang tembakau habis hanya untuk kayu bakar. Kemudian, dengan program Klik Taman Mentari, para kelompok tani itu bersedia membuat pupuk berbahan nabati.
“Ada 18 kelompok tani yang siap membuat pupuk berbahan nabati. Kita bina dan dampingi. Kita fasilitasi alat untuk mengolah dengan cara penyulingan untuk memproduksi asap cair untuk bio pestisida dan biochar untuk memperbaiki struktur tanah.”
Menurut Busroni, di Cepogo dengan luasan lahan sekitar 3400 hektar, potensi limbah ada 22 ton, kalau diolah bisa mencapai 2200 liter asap cair dengan rendemen 10℅. Jika diolah untuk biochar bisa menghasilkan 11 ribu ton.
“Itu sudah kita coba. Kita akan lakukan lagi saat panen mendatang,” ujarnya.
Busroni berharap dengan Klik Taman Mentari tersebut, dampaknya kelompok tani bisa mencukupi sendiri kebutuhan pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan sehingga bisa menekan biaya produksi dengan hasil yang maksimal.
“Dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian dan juga berpotensi menambah kesejahteraan para petani karena bisa mendapatkan tambahan penghasilan, mengingat limbah tembakau selama ini tidak memiliki nilai ekonomi,” pungkasnya. (**)