Harga Minyak Goreng di Boyolali Kembali Naik

Fokus Jateng-BOYOLALI, – HARGA minyak goreng curah di pasar tradisional di Kabupaten Boyolali mengalami kenaikan. Sebelumnya, harga minyak goreng curah dan kemasan berada dikisaran Rp 14.800 kini mengalami kenaikan hingga Rp 17 ribu per kilogram. Bahkan di warung tradisional sudah menyentuh di harga Rp. 18 ribu per kilogram.

Salah satu pengusaha penggorengan kerupuk, Nani (40) warga Boyolali mengatakan, harga kebutuhan minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional sekarang ini merangkak naik. Kenaikan akan menjadi beban mengingat harga beras medium dan premium masih belum normal. Akibat lonjakan harga minyak goreng ini, membuatnya harus mengurangi laba.

“Naik sekarang, meroket terus (Harga migor). Sekarang harganya Rp 17 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 14,8 ribu. Jadi kalau seperti saya prihatinlah mas, harganya,” ujarnya, pada Selasa 23 Juli 2024.

Kenaikan harga minyak goreng ini, menurutnya akan memicu kenaikan harga komoditas lainnya. Sebab, minyak goreng termasuk salah satu komoditas yang berpengaruh terhadap pengeluaran biaya produksi. “Selain minyak, dua komoditas lainnya adalah beras dan telur,” ucapnya.

Ia menjelaskan kenaikan harga minyak goreng ini sudah dirasakan sekitar satu pekan ini. Dia menjual berbagai jenis kerupuk. Sehingga membutuhkan banyak minyak agar kerupuk bisa mengembang sempurna. Mau tak mau dia harus membeli minyak goreng dan tak berani mengurangi minyaknya.

“Labanya jadi berkurang. Sehari butuh 8-9 jeriken isi 17 kilogram. Per jeriken harganya Rp 275 ribu. Kalau dikurangi ya gak bisalah nanti kerupuk tidak matang dan jelek,” tambahnya.

Dirinya lebih memilih untuk mengecilkan porsi dagangannya daripada harus menaikkan harga jual. Ia mengakui jika menaikan harga, hal ini akan membuat pelanggan pergi.

“Prinsipnya kami harus lebih hemat dalam menggunakan minyak goreng. Karena keuntungan kami makin tipis,” ucapnya.

Sementara itu, penjual sembako di Pasar Boyolali Kota, Heni Nila Sari mengatakan kenaikan harga minyak goreng seperti tak terkendali. Dia mencontohkan, harga Minyakita yang notabene subsidi bisa berbeda-beda.

“Yang naik minyak goreng Minyakita ada yang satu kratnya (Isi 12 liter kemasan botol) Rp 170 ribu, ada yang Rp 175 ribu ada juga yang Rp 180 ribu sampai Rp 185 ribu, Itu bagaimana ceritanya,” ungkapnya. (**)