Fokus Jateng-SRAGEN, —Dari 21 nama kandidat calon wakil bupati (cawabup), nama Suroto yang kini masih menjabat Wakil Bupati (Wabup) Sragen memiliki elektabilitas tertinggi.
Berdasarkan hasil survei pilihan Wakil Bupati Sragen yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Jakarta, 14-20 Juni 2024, Suroto di atas nama-nama tokoh politik yang muncul di Sragen, seperti Agus Fatchur Rahman, Bambang Samekto, Pujono Elli Bayu Efendi, Dedy Endriyatno, Aan Cahyanto Bayu Aji, Wahyu Dwi Setyaningrum, dan nama-nama lainnya.
Suroto juga paling potensial dipasangkan dengan bakal calon Bupati Sragen Untung Wina Sukowati yang akrab disapa Wina. Pasangan Wina-Suroto mempunyai elektabilitas tertinggi dibanding ketika Untung Wina dipasangkan dengan tokoh lain.
Berdasar hasil survei pilihan Wakil Bupati Sragen (semi terbuka), Suroto memiliki tingkat keterpilihan teratas, yakni 15%. Posisi itu mengungguli Agus Fatchur Rahman 12%, Bambang Samekto 9,9%, Pujono Elli Bayu Efendi 4,6%, Dedy Endriyatno 4,4%, Aan Cahyanto Bayu Aji 3,9%, dan Wahyu Dwi Setyaningrum 3,6%. Sedangkan elektabilitas tokoh lain di bawah 3%.
SMRC Jakarta juga melakukan survei simulasi pasangan calon bupati-wakil bupati, mulai dari tiga pasangan hingga dua pasangan. Dari simulasi itu, hasilnya pasangan Wina-Suroto merupakan pasangan calon (paslon) paling kuat menghadapi Untung Wibowo Sukawati yang dijagokan PDIP.
Pada simulasi dua paslon, pasangan Wina-Suroto memiliki elektabilitas 26,8%. Elektabilitas pasangan Wina-Suroto lebih tinggi dibanding ketika Wina dipasangkan dengan Ismail Joko Sutresno. Elektabilitas Wina-Ismail berada di angka 24,8%.
Dari simulasi-simulasi dengan calon lainnya, tetap simulasi Wina-Suroto yang paling tinggi dibandingkan Wina dengan cawabup lainnya.
Berdasarkan hasil survei tersebut, bakal Cabup Untung Wina Sukowati menginginkan Suroto menjadi wakilnya jika mendapat rekomendasi partai politik (parpol) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024.
Wina, sapaan akrabnya, menyampaikan survei Suroto paling bagus di antara nama-nama calon lainnya sehingga nama Suroto yang paling potensial menjadi cawabup pendamping Wina.
Menurut Wina, dengan posisi survei tersebut seharusnya parpol tidak ragu lagi dalam menentukan keputusan rekomendasi. Wina mengaku sudah komunikasi juga dengan PKB, partai yang menaungi Suroto, berkaitan dengan keinginannya meminang Suroto sebagai cawabup pendampingnya.
“Namun keputusan tetap ada di parpol masing-masing. Calon lainnya walaupun punya uang tetap susah mengatrol. Karena, mengatrol nama yang tidak ada itu mahal. Kalau saya dan Pak Suroto itu tidak perlu duit banyak karena sudah memiliki modal sosial, tinggal saling melengkapi. Pak Suroto muslim nasionalis dan saya nasionalis,” kata Wina.
Wina optimistis jika mengantongi rekomendasi dari parpol koalisi akan menang satu langkah. Setelah mendapat rekomendasi, Wina akan memenuhi seluruh wilayah Sragen dengan alat sosialisasi dirinya.
Empat parpol koalisi yang dimaksud Wina terdiri atas Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Keempat parpol di tingkat kabupaten sudah bersepakat membentuk koalisi bersama untuk memenangi Pilkada Sragen 2024.
Terpisah, Suroto menyatakan siap menjadi cawabup bagi siapa pun cabupnya jika masih dipercaya parpol. Dia menjadi kader PKB sudah 20 tahun sehingga tidak perlu mendaftar sebagai cabup-cawabup ke PKB karena itu merupakan urusan umum.
“Sebagai kader partai, kapan saja dibutuhkan parpol saya siap tetapi hanya sebagai cawabup. Kalau cabup belum siap karena biayanya tidak mampu,” ulas Suroto, belum lama ini.
Saat ditanya peluang menjadi pasangan Wina, Suroto pun menyatakan siap. Dia menyatakan siap menjadi pendamping cabup siapa pun yang diusung parpol koalisi.
“Saya dapat tugas parpol untuk dipasangkan dengan siapa saja siap dan apa yang terjadi harus saya lakukan,” ungkapnya.
Dia mengaku sudah mengabdi kepada masyarakat itu selama 36 tahun, mulai dari kepala desa, ketua LP2MK, anggota DPRD Sragen, sampai sekarang menjadi Wabup Sragen. “Ya, semua dikembalikan ke rakyat. Kalau saya masih dibutuhkan ya siap kalau tidak ya memang sudah tua,” ujarnya. (A. Nuryanto/**)