Sekilas tentang Mojo Inklusi di Kelurahan Mojosongo Boyolali

Fokus Jateng-BOYOLALI,- Menjadi kawasan yang ramah disabilitas merupakan salah satu cita-cita warga Kelurahan/Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali yang saat ini terus berupaya diwujudkan.

Lurah Mojosongo Sugeng Budi Mulato menyampaikan, perhatian khusus yang diberikan kepada masyarakat disabilitas selama ini tidak hanya terbatas pada bantuan sosial saja.

Melainkan melalui berbagai program pelayanan kesehatan kepada warga.

“Karena, hak penyandang disabilitas untuk hidup sehat tentunya dapat diwujudkan dengan dukungan pelayanan kesehatan yang inklusi,” kata Sugeng usai launching dan sosialisasi Program “MOJO INKLUSI” Kelompok inklusi Disabilitas wujud pemberdayaan masyarakat dalam penanganan disabilitas di Kelurahan/Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Kamis 25 Juli 2024.

Dia menjelaskan, program yang ia canangkan tersebut, merupakan kegiatan inovasi atau dikembangkan oleh POKJA IV PKK Kelurahan Mojosongo yang melakukan kegiatannya seputar pelayanan kesehatan kepada warga.

“Jadi, tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan meningkatkan penanganan disabilitas di kelurahan Mojosongo,” katanya.

Kali ini, lanjut Sugeng, sasaran awal Program Mojo Inklusi diberikan kepada 40 orang warga difabel dengan berbagai kebutuhan khusus, seperti disabilitas fisik, disabilitas sensorik (tuna wicara, tuna rungu), disabilitas mental (ODGJ) , dan disabilitas intelektual. Sedangkan kegiatan yang dilakukan antara lain pelayanan kesehatan melalui posyandu khusus disabilitas, bantuan sosial sembako untuk menunjang kebutuhan gizi seimbang dan bantuan uang pembinaan bagi anak difabel yang masih sekolah.

“Bentuk perhatian itu seperti pemberian bantuan sosial berupa sembako. Selain itu bisa juga memberikan beberapa bantuan alat seperti kursi roda hingga alat bantu dengar.”

Selanjutnya, ke depan lanjut Sugeng, akan dilaksanakan bantuan modal usaha bagi warga difabel yang mempunyai usaha kecil. Serta sosialisasi seputar kewirausahaan bagi difabel.

“Program ini didapat dilaksanakan selain dari anggaran Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Mojosongo, juga atas dukungan bantuan pendanaan dari berbagai pihak seperti sektor BUMN, perbankan, koperasi dan para pengusaha yang berkenan memberikan bantuan pendanaan.”

Sementara, Camat Mojosongo Jarot Purnama di dampingi Kepala Puskesmas Mojosongo Siti Tri Wardjijati dalam sambutannya, ia menilai, usaha yang dilakukan jajaran Kelurahan Mojosongo memperhatikan masyarakat berkebutuhan khusus selama ini patut diapresiasi. Baik untuk melibatkan rekan-rekan difabel usia anak maupun dewasa di tengah situasi proses untuk belajar tentang inklusifitas, maupun lain sebagainya.

“Dengan adanya pelayanan kesehatan yang dikembangkan sedekat mungkin dengan komunitas disabilitas akan memungkinkan capaian pelayanan kesehatan penyandang disabilitas ini menjadi lebih luas lagi dan berkelanjutan,” ujar Jarot saat melaunching Program “Mojo Inklusi” tersebut.

Adapun launching pelaksanaan kegiatan mojo inklusi disabilitas di Kelurahan Mojosongo ditandai dengan :

Penyerahan buku acuan pelaksanaan kegiatan Mojo Inklusi oleh Camat Mojosongo kepada ketua kegiatan Mojo inklusi yakni Bidan Kelurahan Mojosongo, Deslana Surya Pitaloka.

Penyerahan bantuan sosial sembako sebagai langkah pemenuhan gizi seimbang oleh Kepala Puskesmas Mojosongo. Bantuan sosial sembako dan uang bagi anak sekolah oleh Lurah Mojosongo. 

Selanjutnya kegiatan lounching di tutup dengan pelaksanaan posyandu disabilitas oleh tim dari puskesmas mojosongo dan kader posyandu serta diteruskan pelayanan kesehatan keliling untuk difabel yang berada di rumah-rumah. (ist/**)