Sukses Terapkan Sinergi Pentahelix, LKTS Boyolali Diundang Menpan-RB Sharing Knowledge

Fokus Jateng-Jakarta,-Keberhasilan program LKTS Boyolali Bersama FHI360 dan USAID Madani tentang isu kesehatan, mendapat apresiasi positif dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. MENPAN-RB melalui Deputi Bidang Pelayanan Publik mengundang LKTS untuk knowledge sharing (berbagi pengetahuan) tentang penerapan kolaborasi pentahelix di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024.

“Pentahelix adalah kolaborasi yang melibatkan lima komponen penting dalam proses pembangunan yang berkelanjutan yaitu pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media. Proses keterlibatan ini sejak perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi” lanjut Yayah memberi penjelasan.

“Sesuai undangan, LKTS diminta sharing tentang pengalaman sinergi pentahelix dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir (KIBBLA). ” ujar Direktur Eksekutif LKTS Yayah Maryamah.

Yayah bersama Assisten Program Nisa Fatihah akan memaparkan pengalaman LKTS dalam kegiatan “Pemantauan Pelaksanaan FKP (Forum Konsultasi Publik) Melalui Sharing Knowledge antar Pemerintah Daerah”. Sesuai Tor, nara sumber lainnya yaitu Sekda DIY, Sekda Pontianak, Sekda Madiun, Dr. A. Bakir Ihsan, M.Si – Tenaga Ahli Menpan dan Chief of Party USAID Madani.

AKI dan AKB di Boyolali

Berdasarkan laporan Gizi Kabupaten Boyolali 2023 sebagaimana dikutif dari fokusjateng.com, bahwa jumlah balita dengan status gizi stunting sebanyak 5.019 balita (8,54%), dari total balita yang ditimbang dan diukur balita sejumlah 58.765. Angka Kematian Ibu di tahun 2023 sebanyak 8 kasus dari 13.307 ibu hamil yang ada di Kabupaten Boyolali. Angka Kematian Bayi pada tahun 2023 adalah 11,06 per 1000 kelahiran hidup.

Sementara Sugiman selaku Manager Program LKTS, menjelaskan bahwa program yang dilakukan dalam rangka penurunan Kibbla ini sejak awal melibatkan masyarakat menjadi kader kesehatan. Memperkuat Pemdes dalam kebijakan desa dan anggaran. Serta menggandeng Stikes mewakili akademisi dan peran serta CSR dari Pertamina dalam edukasi ke masyarakat.

“Unsur-unsur lain yang terlibat aktif termasuk Bidan Desa, Puskesmas Gladagsari, Dinkes, dan BP3D Boyolali yang aktif mengawal pilot project ini. Ada juga media dan masyarakat sipil yang tergabung dalam Formmad (Forum Masyarakat Madani)” Jelas Sugiman.

“Secara khusus kami mengapresiasi atas terbitnya SK Bupati Boyolali No. 050/417 tahun 2022 tentang replikasi program ini di 25 desa dan Surat Edaran No. 450/2709/5.1./2022 tentang Pembentukan Desa Siaga Kibbla. Jadi isu Kibbla termasuk stunting mendapat perhatian yang tinggi dari banyak pihak” kata Sugi. ( ist/**)