Fokus Jateng- BOYOLALI, – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, mengimbau kepada masyarakat mewaspadai merebaknya kasus demam berdarah dengue (DBD) di musim kemarau ini.
Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Puji Astuti, mengatakan berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Boyolali, kasus DBD dari Januari hingga Juli 2024 tercatat sebanyak 690 kasus. Kemudian kematian akibat nyamuk aedes aegepty mencapai 10 kasus. Dari 10 kasus kematian itu, didominasi usia anak dengan temuan tujuh kasus.
“Kasus DBD ini sempat melandai hingga nol kasus. Namun, Juli ini mulai naik lagi. Dinas masih terus mewaspadai penyebaran DBD,” katanya.
Kondisi cuaca yang ekstrem membuat daya tahan tubuh menjadi turun.
“Turunnya daya tahan tubuh membuat masyarakat lebih rentan terpapar penyakit. Salah satu penyakit yang kini menjadi perhatian adalah DBD. Hal ini perlu diwaspadai,” katanya.
Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro menambahkan, kasus tertinggi terjadi pada Mei sebanyak 138 kasus dan Maret ada 136 kasus. Lalu pada Juni 82 kasus. Hingga 25 Juli ini mencapai 42 kasus. Kasus temuan tertinggi di Boyolali berdasarkan data Puskesmas Boyolali I dan Boyolali II dengan 86 kasus. Disusul Teras dengan 59 kasus, Cepogo ada 58 kasus, Ngemplak 55 kasus dan Andong 54 kasus.
“Iya, kasus kematian akibat DBD ini mencapai 10 kasus. Rinciannya di sebagian wilayah Boyolali Kota; Sawit; Kecamatan Teras; Kecamatan Sambi; Kecamatan Wonosamudro dan Kecamatan Wonosegoro,” paparnya.
Teguh merincikan kasus berdasarkan usia. Untuk usia 1-4 tahun terdapat 31 kasus. Kemudian, usia 5-14 tahun kasus terdapat 261 kasus dengan tujuh kasus kematian. Lalu usia 15 – 44 tahun terdapat kasus DBD tertinggi dengan 312 kasus. Lalu terdapat dua kasus kematian.
“Untuk usia diatas 44 tahun terdapat 57 kasus dan satu kasus kematian,” jelasnya.
Sementara itu, data monitoring data DBD Dinkes Boyolali terdapat 2.824 laporan masuk. ” Jadi maksudnya ada temuan gejala yang mengarah pada demam dan lainnya. Lalu terdapat 1.866 kasus demam dengue, serta 46 demam sock syndrome,”pungkasnya. (**)