Ratusan Pedagang Ikuti tradisi Merti Pasar Pengging Baru

Fokus Jateng-BOYOLALI,-Bertepatan di akhir bulan Suro, para pedagang Pasar Pengging dan warga sekitar menggelar tradisi Merti Pasar Pengging Baru, pada Senin 5 Agustus 2024.

Tradisi ini diawali dengan kirab sedekah gunung dan budaya yang diberangkatkan dari Alun-alun Pengging. Dengan harapan geliat pasar Pengging bisa kembali seperti semula. Mengingat pasar lama yang dulu ramai itu sekarang sudah menjadi Alun-alun Pengging.

” Ya karena pasar Pengging dulu kan berada di Alun-alun itu dan ramai,” kata Ketua Panitia Merti Pasar Pengging, Budi Satmoko.

Dia menyebut, kondisi pasar Pengging saat ini kurang begitu ramai. Sehingga, pihaknya melakukan Merti atau bersih pasar ini.

“Pindahnya sekitar lima tahun yang lalu. Setelah pindah memang menjadi kurang ramai, harapannya dengan adanya kegiatan ini, Pasar Pengging baru menjadi lebih ramai,” katanya.

Tampak, dua gunungan dikirab dari Alun-alun Pengging menuju Pasar Pengging Baru di Dukuh Pipo, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono.  Dibagian depan, ada kerbau keturunan Kyai Slamet dari Keraton Surakarta sebagai cucuk lampah. Juga ada kesenian reog yang beraksi sepanjang perjalanan sejauh 2 km. Kemudian rombongan kirab bergerak menuju Pasar Pengging Baru. Setelah itu, dua gunungan yang sempat diarak diletakkan di depan panggung. Setelah dipersilakan mengambil gunungan, warga pun berebut gunungan sayur, buah, dan lauk-pauk tersebut.

Warga paling dekat turut melempar isi gunungan ke arah jauh agar warga yang tidak bisa mendekati gunungan bisa memperoleh isinya.

Tak sedikit, warga harus berdesakan saling berebut aneka hasil bumi.

Mereka ingin berebut berkah dari gunungan tersebut.

” Ya seneng. Bisa dapat sayuran. Nanti dimasak,” ujar salah satu warga.

Kepala Disdagperin Boyolali, Darmadi dalam kesempatan itu turut mengajak seluruh pedagang untuk menjaga kebersihan dan keamanan pasar. Sehingga pengunjung pun merasa nyaman dan aman saat berbelanja.

Para pedagang juga dipesan agar berpakaian rapi saat berjualan. Selain itu pedagang juga diminta menata dagangan agar terlihat bagus dan rapi seperti di toko retail.

“Kalau pedagangnya rapi, tentu pengunjung pun tertarik untuk belanja. Ingat, pasare resik, rejekine pedagang apik (Pasarnya bersih, rejeki pedagang juga bagus) karena pengunjung ramai,” pesannya. (**)