Widiarti Mengapresiasi Layanan BPJS Kesehatan Melalui Program JKN PBI APBN

 

Fokus Jateng-Sukoharjo, – Sebagai warga Desa Ndayu Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Widiarti memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam menggunakan layanan BPJS Kesehatan untuk kebutuhan medis kesehatannya. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus meningkatkan kualitas layanan agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Hal ini dapat mendorong terwujudnya dengan berbagai upaya yang dilakukan termasuk pelaksanaan Transformasi Mutu Layanan yang mudah, cepat, dan setara.

Ketika Masyarakat telah terdaftar sebagai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mereka tidak perlu khawatir dan merasa terbebani mengenai biaya jika sewaktu-waktu harus menjalani pengobatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Widiarti juga memuji layanan administrasi yang diberikan oleh petugas pihak Rumah Sakit Umum Islam Cawas juga sudah terbaik. Menurutnya petugas pelayanan informasi sangat menjelaskan mekanisme pelayanan dengan sangat komunikatif serta dengan adanya petugas BPJS Satu di Rumah Sakit tersebut lebih mempermudah mengakses layanan.

“Pelayanan yang diberikan pihak Rumah Sakit Umum Islam Cawas baik dari dokter maupun perawatnya juga sangat bagus dan membantu saya dalam proses periksa di poli syaraf, serta ketika saya menggunakan BPJS Kesehatan tidak ada kendala dan hambatan. Semua prosesnya berjalan mudah dan pastinya tidak membuat peserta mengalami kesulitas akses Layanan Kesehatan,” jelas Widiarti, Senin 19 Agustus 2024.

Menjadi peserta Program JKN dari pemerintah PBI APBN ini merupakan keuntungan dan kemudahan untuk Widiarti, karena dengan adanya program ini menjadi meringankan beban iuran kesehatan serta dapat memberikan rasa tenang.

“Saya adalah peserta JKN kelas 3, Saya merasakan langsung manfaat menjadi peserta JKN karena seluruh biaya perawatan dan obat yang saya butuhkan di cover oleh BPJS Kesehatan. Maka dari itu saya tak perlu khawatir lagi mengenai bagaimana saya harus membayar iuran tiap bulannya,” lanjut Widiarti.

Widiarti merasa bersyukur dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional dari pemerintah untuk penerima bantuan iuran APBN sehingga sangat bermanfaat bagi dirinya serta keluarganya.

“Dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional, pemerintah telah memperhatikan saya sebagai warga negara. Dengan terdaftar sebagai peserta PBI APBN yang dibayarkan iuran oleh Pemerintah Pusat saya sangat berterima kasih pada pemerintah karena tidak perlu lagi membayar iuran,”tutur Widiarti.

Widiarti menyampaikan beberapa harapan dan pesan terkait BPJS Kesehatan. Meskipun tidak mengalami kendala dalam pembayaran karena ditanggung oleh oleh pemerintah pusat alias PBI APBN ia juga supaya pihak BPJS Kesehatan lebih sering mengadakan sosialisasi terkait JKN, karena pentingnya program JKN PBI APBN ini menurutnya banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi tersebut.

“Kepesertaan saya dan keluarga semuanya ditanggung oleh pemerintah. Sehingga untuk pembayaran sama sekali tidak terkendala. Tapi menurut saya sosialisasi terkait JKN dbisa lagi untuk ditingkatkan lagi sosialisasinya terutama di wilayah masyarakat yang masih di daerah belum mengetahui informasi dan masih sulit mengakses informasi tersebut karena masih banyak masyarakat yang belum paham akan program tersebut,” saran Widiarti.

Widiarti menutup pernyataannya dengan harapan agar BPJS Kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional dapat menyasar dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat yang memang benar – benar membutuhkan.

“Saya berharap BPJS Kesehatan melalui program JKN PBI APBN, dapat memberikan dampak positif maupun signifikan dalam hal Layanan Kesehatan sehingga masyarakat seperti saya terbantu,” tutup Widiarti. ( ist /**)