Fokus Jateng-Sukoharjo KARANGANYAR,- Kelompok 57 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah melaksanakan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, menggelar Workshop Pembuatan Abon Lele sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian warga. Selain itu, kegiatan ini digelar dengan tujuan supaya ibu-ibu dapat mengetahui bagaimana cara mengubah lele menjadi suatu olahan yang lebih memiliki nilai ekonomis.
Kegiatan Workshop Pembuatan Abon Lele ini melibatkan sejumlah perangkat desa tokoh masyarakat, erta warga setempat yang antusias mengikuti rangkaian acara yang digelar mahasiswa KKN. Melalui workshop ini, masyarakat diberikan suatu pemahaman mendalam mengenai karakteristik lele, manfaat, serta pemilihan ikan lele yang tepat untuk mengolah ikan lele sebagai abon.
“Dengan adanya workshop juga dapat mengoptimalkan potensi yang terdapat di Desa Gajahan, serta menjadikan Abon Lele sebagai olahan khas Desa Gajahan,” kata Kepala Desa Gajahan, Ibu Lilis Nuryanti saat membuka workshop Pembuatan Abon Lele yang digelar di Pendopo Balai Desa Gajahan, pada Kamis 01 Agustus 2024 lalu.
Penanggung jawab workshop pembuatan Abon Lele, Vanissa Rezita, mengatakan bawa tujuan dari program ini adalah memberdayakan potensi yang ada di Desa Gajahan, karena di Desa Gajahan terdapat kelompok peternakan lele, sehingga menambah nilai jual dari lele tersebut.
Turut hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret kelompok 57, Nurmiyati, S.Pd., M.Si selaku dosen Program Studi Pendidikan Ipa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan itu, Nurmiyati mengungkapkan bahwa ikan lele merupakan salah satu bahan pangan sumber protein hewani yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yakni berkisar 22-46,6% serta kandungan gizi yang sebanding dengan ikan yang lainnya.
Setelah penyampaian materi oleh pemateri, dilanjutkan praktik pembuatan abon lele oleh mahasiswa KKN dengan mengajak peserta yang hadir untuk ikut berpartisipasi dan saat demonstrasi disertai penjelasan di setiap langkah pembuatan abon lele.
“Jadi dengan disertakannya demonstrasi langsung diharapkan peserta dapat menyaksikan situasi yang sebenarnya saat proses pembuatan abon lele,” kata Vanissa Rezita.
Dijelaskan, pembuatan abon lele tidak terlalu rumit, alat dan bahannya pun mudah untuk ditemukan. Alat yang dibutuhkan antara lain kompor, panci kukus, wajan, spatula, serok penggorengan, baskom, sendok, garpu dan spinner atau alat press abon. Sedangkan bahan yang harus disiapkan antara lain bawang merah, bawang putih, gula, kemiri, serai, lengkuas, santan dan bahan tambahan lainnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang melibatkan seluruh peserta dan pembagian hasil pembuatan abon lele. “Melalui kegiatan workshop ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan agar warga dapat memanfaatkan potensi yang ada di Desa Gajahan,” ucap Vanissa Rezita. (ist/**)