Fokus Jateng- BOYOLALI,-Kabupaten Boyolali Jawa Tengah merupakan salah satu kabupaten yang akan memiliki agenda Pilkada pada November mendatang. Sudah bertahun kabupaten ini dalam Pilkada selalu dimenangi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan [PDI Perjuangan ]. Seolah calon lain hanyalah pelengkap atau penggembira. Kendati demikian, hasil Pilkada yang selalu dimenangkan oleh PDI Perjuangan ini tidak menurunkan kualitas hasil pembangunan, capainnya bisa dilihat dari keindahan kota kecil ini. Boyolali Terkenal sebagai kota susu dan soto daging sapinya yang segar, kini masyarakat Boyolali menuju pada kehidupan yang lebih sejahtera. Bagaimana dengan pilkada Boyolali yang akan datang?.
Mahkamah Konstitusi diketahui membuat putusan yang mengagetkan, dengan mengabulkan gugatan yang diajukan Partai Buruh dan Partai Gelora terhadap Undang undang Pilkada. MK seolah membatalkan putusan MA sebelumnya. Selanjutnya menyatakan partai atau gabungan partai politik peserta Pemilu yang tidak memiliki kursi bisa mengajukan calon melalui gabungan suara.
Putusan terhadap perkara No 60/PUU-XXII/2024 yang diajukan Partai Gelora dan Partai Buruh itu dibacakan dalam sidang di gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa 20 Agustus .Mahkamah Konstitusi dalam pertimbangannya menyatakan Pasal 40 ayat 3 UU Pilkada inkonstitusional.
Adanya putusan ini apakah akan muncul calon Bupati dan Wakil Bupati yang kuat selain paslon dari PDI Perjuangan dan bisakah PDI Perjuangan dikalahkan ?. Hal tersebut diungkapkan oleh Sukmo Harsono, SE.MM, warga Boyolali, saat ini Dubes LBBP RI untuk Panama merangkap Costarika, Nikaragua dan Honduras melalui rilisnya. Kamis 22 Agustus 2024.
Dirinya berharap siapapun yang memenangkan perhelatan pesta demokrasi mendatang, benar-benar mampu mewujudkan kesejahteraan yang lebih baik, selain itu Pilkada berjalan damai. Sudah saatnya Boyolali naik kelas.
“Sebagai warga Boyolali saya hanya berharap siapapun yang menang benar-benar mampu mewujudkan kesejahteraan yang lebih baik lagi, Pilkada berjalan sejuk dan damai. Saatnya Boyolali naik kelas, menjadi sentra Investasi yang lebih besar lagi, dengan adanya jalan Tol Semarang Jogja yang tersambung. Boyolali memiliki potensi menjadi kabupaten primadona, asal mau lebih kreatif lagi,” ungkap Sukmo Harsono. (**)