Mastaka 2024 di Sekipan Tawangmangu: Menggali Potensi Kepemimpinan dan Organisasi Maba

 

Fokus Jateng- SURAKARTA,– Ratusan mahasiswa mengikuti Masa Ta’aruf Mahasiswa (MASTAKA) yang diadakan oleh Panitia MASTAKA (PPKMB) di IIM Surakarta, pada Jumat-Sabtu (30-31 Agustus 2024) di Sekipan, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Menurut Fitriana Afifaturahmah, anggota BEM KM-IIM Surakarta, kegiatan ini mengambil konsep menggali potensi kepemimpinan dan organisasi mahasiswa baru, sedangkan panitia mastaka ini berasal dari perwakilan setiap pengurus Ormawa IIM Surakarta.

Acara ini berlangsung sangat meriah, dengan konsep unik menginap di alam terbuka, kegiatan ini diikuti sedikitnya 250 mahasiswa baru yang siap memulai perjalanan akademis mereka di IIM Surakarta.

Dijelaskan, Mastaka tahun ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan, tetapi juga menjadi wadah penting untuk memperkuat ikatan kebersamaan dan menanamkan nilai-nilai kepemimpinan. ” Ada salah satu momen yang paling berkesan, yaitu acara malam keakraban (makrab) yang diisi dengan berbagai kegiatan interaktif dan motivasi.”

Sementara, Wakil Rektor III, Mukhlis Fathurrohman, M.S.I, dalam sambutannya, menekankan bahwa kehadiran Ketua Senat dalam Mastaka tahun ini adalah yang pertama kali terjadi. “Ini adalah kesempatan spesial bagi mahasiswa baru untuk saling mengenal lebih lama dan mendalam,” ujar Muklis, menandai betapa pentingnya kebersamaan dalam membangun komunitas kampus yang kuat.

Senada, Ketua Senat, Syamsuddin, juga memberikan pandangannya tentang pentingnya berorganisasi. “Organisasi itu sangat penting. Mahasiswa yang hanya berkuliah di kelas berbeda hasilnya dengan mahasiswa yang aktif berorganisasi. Pengalaman organisasi akan memberikan nilai tambah yang signifikan dalam perjalanan akademik dan karier mereka,” ucapnya.

Rektor Terpilih, Edy Muslimin, M.S.I, menambahkan bahwa organisasi adalah sarana pembelajaran karakter dan kepemimpinan. “Dengan organisasi, kita dididik untuk berkarakter dan berjiwa pemimpin yang lebih baik. Contohnya adalah Rozin Afianto, Presiden Mahasiswa IIM, yang telah menjadi Koordinator Pusat BEM Solo Raya,” jelas Edy.

Rozin Afianto selaku Korpus BEM SR dan Prema sebelumnya, dalam kesempatan tersebut, memberikan pesan inspiratif kepada mahasiswa baru. “Kampus kita memang terlihat kecil secara fisik, tetapi kitalah yang membesarkan nama kampus kita. Berperanlah untuk Indonesia secara besar-besaran, lebih dari sekadar fisik kampus kita.” Rozin Afianto juga memaparkan 4 poin yang harus digarisbawahi; pertama terkait esensi dari mahasiswa yang sudah di sumpah sebagai mahasiswa Indonesia maka komitmen dan konsistensi adalah kunci menjalani status mahasiswa . Kedua esensi dari organisasi, dimana tanpa organisasi semua akan teracak-acak atau tidak tersusun, sehingga mahasiswa perlu belajar menejemen. Ketiga kebanggaan atas IIM Surakarta,

“Berikutnya yang keempat terkait masyarakat, inti dari kita berkuliah disini adalah besok ketika kita sudah terjun di masyarakat. Kita belajar sini istilahnya kita menumpang untuk belajar dan menjalin pengalaman untuk kita abdikan nanti dan kita implementasikan kepada masyarakat dan tentunya menyangkut dari tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Setiap peran dan pergerakan kita adalah bentuk pengabdian dari kita untuk semua.”

Ikut mendukung konsep Mastaka, turut hadir Prema BEM UNS, Agung selaku koordinator Media BEM SI dan kordinator isu BEM SR juga memberikan beberapa materi kepada mahasiswa baru. Garis besar dari pemaparannya yaitu “Perjuangan tidak menutup kemungkinan karena asal daerah, perjuangan tidak mengenal siapapun, dimanapun dan kapanpun maka perjuangan itu akan terus kita lestarikan dan upayakan, dan pentingnya organisasi adalah relasi dan juga jalinan” sehingga kita bisa terus menjalin silaturahmi.” (ist/**).