FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Kemarau panjang yang masih terjadi hingga saat ini berdampak pada penurunan debit pasokan air baku yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu Karanganyar.
Direktur Utama (Dirut) PUDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto, menjelaskan, berdasarkan pantauan dan pengukuran yang telah dilakukan, pihaknya mendapati penurunan debit air terjadi hampir 20 liter per detik atau setara dengan 2000 pelanggan.
Kondisi penurunan debit air tersebut, kata Prihanto, berbanding terbalik dengan meningkatnya kebutuhan air PDAM yang diperlukan warga di wilayah Karanganyar perkotaan yang merupakan 50% pelanggan dari PUDAM Tirta Lawu.
Berbeda dengan beberapa wilayah pelayanan PUDAM Tirta Lawu seperti di kecamatan Matesih, Colomadu, Gondangrejo, Jumantono, Jatipuro. Jumapolo, dan Jatiyoso dimana suplay air baku relatif masih lebih tercukupi. Wilayah perkotaan di Kecamatan Karanganyar hingga Perumahan Palur, Ngringo, Kecamatan Jaten menjadi kawasan dengan suhu geografis yang lebih panas, sehingga saat ini dianggap paling rawan akan kekurangan pasokan air baku dari PDAM meski dilewati saluran pipa induk dari Tawangmangu dengan debit air yang lebih besar.
“Untuk mengantisipasi, PUDAM Tirta Lawu telah menyiapkan tiga armada truk tangki air yang masing-masing berkapasitas 4000 liter untuk keperluan droping atau menyuplai air ke lokasi pelanggaran yang memerlukan, dengan pelayanan secara gratis. Saat ini, armada tangki air kami siagakan di wilayah Jaten dan Perumnas Palur,” ungkap Prihanto kepada wartawan, Sabtu (7/9/2024).
Menurut Prihanto, ada 20 sumber air baku yang saat ini dikelola PUDAM Tirta Lawu. Tiga di antaranya yakni sumber air Semiri, Sikempong dan Sicobor yang juga dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan air pelanggan di wilayah Karanganyar perkotaan. Namun, tidak menutup kemungkinan debit dari sumber air tersebut akan ikut menurun atau berkurang apabila kemarau semakin panjang.
Melihat kondisi demikian, Dirut PUDAM Tirta Lawu mengimbau kepada masyarakat terutama para pelanggan agar lebih bijak dalam penggunaan air dengan berhemat sesuai kebutuhan. Dia juga meminta agar masyarakat maupun pelanggan selalu berkoordinasi dengan PUDAM Tirta Lawu apabila mengetahui terjadi kerusakan atau kebocoran pipa saluran air PDAM sehingga akan cepat diperbaiki.
“Menurut BMKG, kemarau panjang tahun ini diprediksi akan mencapai bulan Desember, bahkan hingga Januari 2025. Kalau kemarau ini terus berlanjut, tentu debit air akan ikut mengalami penurunan. Maka suplay air di wilayah Karanganyar perkotaan juga akan kita atur dengan sistem buka tutup reservoar yang ada di Papahan. Sebagian kita tutup untuk menyuplai air ke bawah, sebagian lagi kita tutup agar airnya tertahan dan kembali ke atas. Kalau posisi air di perkotaan agak kritis, maka reservoar akan kita tutup agar suplay air dapat terbagi,” pungkasnya. ( kl/ bre)