Fokus Jateng-BOYOLALI,- Video viral merekam Kades Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali diikuti puluhan warga mendeklarasikan dukungan pada terhadap Calon Bupati Boyolali, Agus Irawan dan Calon Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi yang dilakukan di balai desa setempat.
Pada video itu, bertuliskan Desa Tegalgiri siap mendukung dan memenangkan Bp. Agus Irawan sebagai calon bupati Boyolali. Lengkap dengan background warna biru muda seperti yang kerap dikenakan Agus Irawan dan tim suksesnya.
“Saya masyarakat Desa Tegal Giri mendukung penuh mas Agus Irawan sebagai calon bupati Boyolali, periode 2024-2024 dan mendukung penuh bapak Lutfi sebagai gubernur Jawa Tengah periode 2024-2029, menang menang menang,” ujar Kades Tegalgiri, Ngateman, yang memimpin pengucapan deklarasi ditirukan oleh masyarakat yang hadir dalam deklarasi itu.
Saat dikonfirmasi wartawan, Kades Tegalgiri, Ngateman membenarkan, bahwa deklarasi itu digelar di balai desa setempat pada 26 Juni lalu.
Ia mengaku tak mampu membendung gelombang aspirasi masyarakatnya yang menginginkan Agus Irawan maju sebagai calon bupati Boyolali.
” Deklarasi itu adalah bentuk aspirasi masyarakat Tegalgiri untuk perubahan Boyolali,” jelasnya. Rabu 18 September 2024.
Gelombang aspirasi itu, lanjutnya datang secara spontanitas. Hal itu membuat pihaknya tak bisa menolak keinginan warga.
” Kita tidak bisa menolak. Balai desa juga tempat umum. Punya masyarakat bersama. Makanya kita biarkan. Itu terjadi secara spontanitas,” jelasnya.
Sebagai pribadi yang dituakan di desa Tegalgiri, dia juga tak bisa menolak keinginan masyarakat yang memintanya memimpin pengucapan deklarasi itu.
” Apalagi saat itu jauh sebelum pendaftaran. Jadi belum ada pasangannya (calon wakil bupati dan calon wakil gubernur),” ujarnya.
Sementara, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengaku hadir dalam acara itu. Dia pun merasa dijebak dalam kegiatan musyawarah desa namun ternyata deklarasi terhadap calon tertentu.
“Ini preseden buruk, bisa merambah daerah lainnya. Harusnya ada tindakan dari pihak berwenang.”
Warga lainnya, Gondo Wartoyo mengaku prihatin dengan tindakan kades yang memimpin deklarasi di balai Desa itu.
Terkait kejadian itu, ia menyatakan sangat menyayangkan. Wartoyo menganggap kades dan perangkat yang ada di video tersebut sudah tidak netral. Pun, adanya video itu mencederai demokrasi. Karena mereka dekat langsung dengan masyarakat. Apalagi memanfaatkan sarana umum balai desa yang merupakan milik semua warga Desa.
” Sudah jelas, kades dan perangkat desa itu harus netral. Tapi kenapa malah deklarasi.” (yull/**)