Warga Musuk Timur Lereng Merapi Temukan Reruntuhan Candi

Fokus Jateng- BOYOLALI,-Komunitas pegiat sejarah Mbo’jalali melaporkan temuan sejumlah bebatuan obyek diduga cagar budaya (ODCB) ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Jateng-DIY.
Benda purbakala itu diantaranya, ada yoni tanpa lingga, fragmen arca kecil tersisa telapak kaki dan landasan, lalu ada tatanan batuan menyerupai pagar. Ada pula bagian kemuncak, batuan candi, hingga terakota pipa saluran kuno yang sebagian besar masih utuh.
” Kami menilai temuan merupakan objek yang diduga cagar budaya (ODCB) dan menjadi bagian dari Candi Tawangsari,” kata anggota Mbo’jalali Mei Prabowo yang melaporkan temuan tersebut. Kamis 26 September 2024.
Tidak hanya itu, setelah dari lokasi pertama, berdasarkan informasi masyarakat, pihaknya meneruskan pencarian ke Dukuh Mogol Kulon, Desa Ringinlarik, yang berjarak sekitar 800 meter dari lokasi pertama.
” Di sana, kami menemukan fragmen arca duduk,”ucapnya.
Sebelumnya, pada Rabu 25 September 2024 warga Dukuh Tawangsari, Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, menemukan benda yang diduga yoni dan pipa saluran kuno di kebun belakang rumah salah satu warga. Yoni dan bebatuan candi yang diduga benda cagar budaya itu, berada di kebun belakang pekarangan rumah Yoto Kirman.
“Dari dulu cerita simbah-simbah disini ada candi. Tapi dimana tidak tahu. Saya mencari, ada tumpukan batu saya gali, menemukan itu (Yoni),” kata Narno Sukamto (65) , warga Dukuh Tawangsari, Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, ditemui di lokasi penemuan.
Narno mengemukakan, keterangan dari orang tua dahulu di dukuh ini ada bangunan candi. Penasaran, dia pun mencari candi tersebut. Di kebun pekarangan rumah Yoto Kirman, terdapat tumpukan batu yang diduga bagian dari candi.
Menurut Narno, tumpukan batu di belakang rumah itu juga dikeramatkan oleh warga setempat. Kadang kala, disaat warga ada keperluan, di tumpukan batu itu juga diberi sesaji.
“Ya, penasaran, sekitar sepekan lalu, saya nekat membongkar batu tersebut dan menemukan fragmen-fragmen batuan candi. Juga menemukan fragmen arca berdiri yang sudah patah menyisakan telapak kaki dan landasannya.”
Temuan itu kemudian dilaporkan ke Ketua RT setempat. Yang selanjutnya dilaporkan ke pemerintah desa dan Pemkab Boyolali.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Pendididkan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Eko Sumardiyanto, mengatakan telah menerima laporan temuan obyek diduga cagar budaya di Dukuh Tawangsari, Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk tersebut. Temuan itu juga sudah disampaikan ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X, Jawa Tengah dan DIY.
“Kami masih akan cek bersama-sama dengan BPK wilayah X.” ( yull/**)