Pemkab Boyolali Buka Seleksi Magang ke Jepang

Fokus Jateng – BOYOLALI, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali menggelar pendaftaran seleksi magang di Jepang. Pendaftaran akan dibuka hingga 27 November 2024 dan terbuka untuk lulusan SMA/SMK.

“Iya, kami kembali membuka pendaftaran magang ke Jepang. Untuk seleksi akan dilaksanakan di bulan Desember 2024,” ujar Kabid Pelatihan Kerja, Dinkopnaker Boyolali, Nurul, Jumat 4 Oktober 2024.

Pihaknya mempersiapkan kepada masyarakat yang memiliki putra atau putri atau saudara dengan usia 18-26 tahun, lulusan SMA/SMK dapat ikut mendaftar seleksi tersebut. Pendaftaran bisa langsung dilakukan dengan datang ke kantor Dinkopnaker Boyolali, di komplek kantor terpadu Pemkab Boyolali sisi selatan pada jam kerja. Wajib daftar dulu di www.jepang.magangln.id.

“Seleksi ini kerja sama Kemenaker RI dengan IM Japan.”

Dalam seleksi magang ke Jepang ini tidak ada batasan kuota. Lanjut Nurul, yang ada batasan kuota justru jumlah minimal peserta seleksi yaitu 150 pendaftar. Jumlah pendaftar minimal 150 dalam satu tempat, baru bisa mengajukan untuk seleksi.

“Seleksi tidak ada batasan. Tidak ada kuota. Yang ada kuotanya justru minimal 150 orang pendaftar yang mengikuti seleksi baru satu tempat bisa mengajukan untuk melakukan seleksi,” paparnya.

Dikemukakan, jadwal tes seleksi akan dilaksanakan dari tanggal 2 sampai 6 Desember 2024. Materinya, ada tes matematika dasar, tes kesamaptaan, tes ketahanan fisik, dan tes wawancara.

“Jika tes-tes dari tanggal 2 sampai 6 Desember (2024) itu lolos, kemudian peserta akan dipanggil untuk mengikuti medical sheck up. Kalau lolos lagi baru tes bahasa Jepang.”

Dalam tes bahasa Jepang ini, lanjut dia, setiap peserta diberi kesempatan tiga kali. Tes pertama jika nilainya kurang maka diberi kesempatan remidi. Jika nilainya masih kurang lagi, akan mendapat kesempatan remidi sekali lagi.

Jika tes bahasa Jepang ini lolos, maka peserta tersebut dipanggil untuk mengikuti pelatihan tahap daerah, yang juga akan dilaksanakan di Boyolali. Pelatihan tahap daerah ini biasanya berlangsung selama 2,5 bulan.

“Kemudian nanti disitu ada tiga kali tes lagi, tes kemampuan bahasa jepang, itu nanti standarnya sampai N5. Tiga kali tes, biasane disitu juga kalau misalnya ternyata tes pertama nggak lolos, masih boleh ikut lagi. Tapi dia harus pulang dulu memperdalam bahasa Jepang, nanti ikut di pelatihan daerah lain atau disitu lagi (tempat yang sama).” (yull/**)