Fokus Jateng- BOYOLALI,- Seratusan perwakilan peternak sapi perah di Boyolali mendatangi kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Boyolali, mereka menanyakan kejelasan nasip mereka. Hal ini dikarenakan, rekening pengepul susu sekaligus penyedia pakan ternak UD Pramono telah di blokir bank.
“Diblokir bank karena masalah pajak. Dampaknya kami para peternak, bingung. Siapa nanti yang akan membeli susu. Jadi kami tanyakan kejelasannya ke KPP Pratama,” kata Joko (60) salah satu peternak saat ditemui di depan KPP Boyolali. Senin 28 Oktober 2024 siang.
Ia mengatakan, selama puluhan tahun, ada sekitar 1300 peternak telah bekerjasama yang saling menguntungkan dengan Pramono.
Selain menyediakan pakan ternak sapi bagi para peternak, Pramono juga yang membeli susu dari para petani.
“Setiap hari saya setor susu. Harganya tinggi, Rp 7.250 per liter, paling tinggi dibandingkan yang lain. Petani minat ikut Pak Pramono karena bisa beli pakan dengan cara dicicil, kedua ada koperasi simpan pinjam bungannya 0 persen,” kata warga Singosari Mojosongo itu.
Petani lainnya, Gito (56)asal Dukuh Rejosari, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo menambahkan Pramono juga membuka koperasi simpan pinjam tanpa bunga kepada warga binaannya. Petani dan peternak bisa mengambil pakan sapi kemudian pembayarannya dipotong dari uang susu. Namun, sejak minggu lalu, pengepul susu itu berpamitan dengan para petani dan peternak untuk berhenti beroperasi.
” Hari Jumat besok, pak Pramono akan tutup. Makanya kita datang ke sini untuk klarifikasi,” katanya.
Baginya kerjasama ini sangat menguntungkan sekaligus membantu peternak. Senada juga diungkapkan Sriyono (37) peternak sapi perah asal Desa Bandungan, Jatinom, Klaten.
Dia memiliki 7 ekor sapi perah yang menghasilkan 50-55 liter perhari. Namun usahanya sebagai peternak sapi perah dipastikan bakal gulung tikar, mengingat Pramono berpamitan untuk berhenti beroperasi karena masalah keuangan.
Sriyono mengaku kebingungan dengan puluhan liter susu produksinya jika UD Pramono benar -benar tutup.
” Ya ini kita menanyakan (konfirmasi) Jane Ki pak Pram Ki bangkrut atau duite diblokir. (sebenarnya UD. Pram itu bangkrut atau uangnya diblokir),” ujarnya.
Para petani peternak sapi perah itu berharap masalah tersebut cepat terselesaikan, sehingga mereka bisa beraktivitas kembali menyetor susu ke Pramono.
“Pak Pram harga susunya paling tinggi, kalau tutup lalu bagaimana nasip kami,” katanya disela menunggu sejumlah perwakilan peternak melakukan audiensi dengan pihak KPP Pratama. (yull/**)