Fokus Jateng-BOYOLALI- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali sudah memiliki website Tata Ruang dan Boyolali Satu Peta. Kedua fasilitas bagi investor itu telah disosialisasikan kepada pengembang, perusahaan, Rumah Sakit Swasta, perbankan, OPD terkait dan Konsultan.
” Ini akan memberikan kemudahan kecepatan informasi atas tata ruang yang akan dipakai pengembang, atau investor,” kata Sekertaris Daerah (Sekda) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, Jumat 1 November 2024.
Wiwis mengatakan dalam website Tata Ruang dan Boyolali Satu Peta, setiap perencanaan program dapat tertuang ke dalam peta-peta. Peta tersebut dapat menjadi acuan dalam pembangunan, sebab bisa menunjukkan zona lokasi maupun area kawasan pembangunan. Sehingga investor dapat mudah memilih lokasi dan jenis investasi.
“Selama ini, calon investor yang akan menanam modalnya harus berkonsultasi terlebih dahulu mengenai status zona lokasinya. Namun, berkat terobosan baru ini, masyarakat tak perlu berlama-lama dalam mencari informasi tata ruang ini.”
Menurut Wiwis, semudah klik, atas lokasi yang akan dipakai, status tata ruang wilayah tersebut sudah tersedia. Dengan demikian, tidak akan terjadi tumpang tindih antar wilayah administrasi dan antar pemangku kepentingan lainnya terkait penataan ruang. Selain itu, dengan aplikasi ini juga dapat mencegah terjadinya gratifikasi.
” Tidak ada kata negosiasi apapun. karena tidak ada tatap muka lagi. Jadi tidak ada lagi otak atik negosiasi masalah tata ruang,” tegas Wiwis.
Pihaknya berharap melalui terobosan ini, investasi di Boyolali yang dirintis oleh Bupati Seno Samodro semakin ramah. Dengan begitu, nilai investasi di Boyolali terus meningkat.
” Kita itu, dari tahun 2019 hingga 2024, se Solo Raya investasinya paling tinggi. Tembus Rp 20 miliar,” kata Wiwis.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Boyolali, Ahmad Gojali menambahkan aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan. Saat ini, baru ada 6 rencana detail tata ruang (RDTR) yang terintergarasi dengan aplikasi ini. Namun kedepan, akan terus ditambah hingga menjangkau 22 kecamatan di Boyolali.
” Tahun ini kita buat 3 RDTR di tahun ini kita tambah. Nanti semua RDTR akan dimasukkan di aplikasi ini. Sehingga masyarakat yang membutuhkan informasi ini tinggal klik,” kata Gojali.
Ia menambahkan website Tata Ruang dan Boyolali Satu Peta ini menjadi satu faktor penting dalam pembangunan di Boyolali. Hal itu karena penataan yang baik dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan. (yull/**)