Fokus Jateng-BOYOLALI-Pasar Karanggede merupakan pasar tradisional di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Minggu, 03 November 2024 sekitar pukul 23.30 WIB terbakar. Ratusan pedagang di pasar itu berduka. Para pedagang tak kuasa tahan tangis saat menyaksikan langsung kondisi los dan kiosnya yang rata dengan tanah usai dilalap api semalam.
“Kami ikut prihatin dan berdoa untuk para pedagang yang mendapatkan cobaan agar tabah dan sabar menerima cobaan itu. Semoga juga cepat dapat beraktivitas kembali,” kata Ketua DPRD Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta saat menemui para pedagang di kawasan Pasar karangede. Senin 4 November 2024.
Kedatangan Ketua DPRD Boyolali dan Wakil Ketua, Aziz Aminudin bersama Komisi 2, serta anggota DPRD Boyolali disambut para keluh kesah pedagang yang terdampak. Mereka sambat dan meminta solusi terkait nasibnya.
Sambil menangis, para ibu-ibu itu meminta agar bisa mendapatkan bantuan. Mengingat, modal mereka sudah habis untuk kulakan.
“Kerugian saya sebagai pedagang beras tidak sebesar teman-teman, tapi itu satu satunya penghasilan kami pak, bagaiman ke depan nsaib saya pak,” tangis seorang ibu sembari menjabat tangan Susetya.
Susetya yang akrab di sapa Titut spontan berupaya menenangkan para pedagang, ia memastikan bahwa aspirasi para pedagang telah dibahas oleh dewan dan pemerintah.
“Tentu saja kejadian memprihatinkan ini, langkah kami sebagai DPRD langsung bersikap, kami langsung rapat dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) terutama untuk mengatasi permasalah yang terjadi ini,” ucap Titut.
Politikus PDIP itu juga mengaku prihatin atas nasib yang dialami para pedagang di Pasar Karanggede. Dia juga mendesak Dinas terkait segera mencari solusi agar para pedagang bisa segera berjualan kembali. Ia menegaskan, bahwa Pasar Karanggede merupakan pusat ekonomi Masyarakat khususnya wilayah Boyolali utara. Pihaknya meminta untuk membuat pasar darurat.
“Dan ini sudah 80 persenlah saya kira. Tinggal nanti disesuaikan ke kami, kami setujui soal anggaran. Tapi kami baru bicarakan. Apapun nanti pokoknya segera untuk dibuat pasar darurat. Secepat mungkin dan akan kami kejar terus,” jelasnya.
Ditegaskan untuk lokasinya Titut mengusulkan ada di sekitar kantor kecamatan. Pihaknya meminta agar OPD terkait melakukan pendataan. Apakah hanya pedagang yang kehilangan los dan kios saja, atau semua pedagang yamg terdampak.
Diketahui, sebelum ke Pasar Karanggede, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Boyolali lebih dulu rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk membahas anggara untuk menangani pasar Karanggede ini.
“Kami tadi langsung rapat dengan TAPD untuk mengatasi permasalah ini. Ini merupakan pusat ekonomi bagi warga Karanggede. Kami usulkan untuk membuat pasar darurat. Lalu tadi ada masukan (Pasar darurat) di sekitar Kecamatan. Saya minta secapatnya,” pungkasnya. (yull/**)