Fokus Jateng-BOYOLALI,-Peduli pelestarian alam dan budaya, warga Dusun Timboa Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Selama tiga hari (8-10 November 2024) warga lokal bersama komunitas peduli cagar budaya, relawan pecinta alam hingga anak-anak melibatkan diri dalam, merawat jalur kuno Timboa di Gunung Merbabu.
“Anak-anak usia 12 tahun ke atas mulai ikut merawat sumber air, merawat alam, merawat situs. Karena ini peninggalan bagi anak cucu kami,” ungkap warga Timboa, Desa Ngadirojo, Gladagsari, Jarwanto.
Ketua Boyolali Heritage Society (BHS) Kusworo Rahardian mengatakan bahwa kegiatan merawat situs Timboa dilakukan selama tiga hari pada 8-10 November lalu. Perawatan dilakukan dengan membersikan jalur kuno menuju Puncak Merbabu itu.
“ini wujud kepedulian masyarakat Desa Ngadirojo khususnya Timboa terhadap Pelestarian Situs dan Jalur Kuno tersebut. Beruntung ada Kommunitas dan masyarakat Dusun Timboa, yang secara mandiri merawat situs jalur kuno dan struktur punden berundak tersebut secara periodik ” katanya.
Kusworo mengungkapkan, pembersihan itu membuat ratusan anak tangga kuno menuju puncak kembali terlihat. Jalur kuno ini menghubungkan antara struktur teras di bawah dan paling atas. Jalur Kuno telar tergambarkan di Peta lama pada1944 dari Diwak naik ke Puncak Sarif.
“Jalur kuno yang dulunya tertutup rerumputan kini telah bersih. Jalur kuno itu sebenarnya tergambar dalam peta lama pada 1944 dari Diwak naik ke Puncak Syarif. Menurutnya, kegiatan ruwat dan rawat jalur kuno di Timboa layak diapresiasi dan perlu didampingi agar pelaksanaannya tidak melanggar kaidah arkeologi,” ucapnya.
Sejak temuan situs di lereng timur Gunung Merbabu kali pertama dilaporkan pascakebakaran hebat melanda wilayah tersebut oleh masyarakat Dukuh Timboa pada 2019. Masyarakat warga Timboa bersama komunitas peduli situs melakukan perawatan secara mandiri. Dijelaskan, jalur Timboa memang tidak diizinkan menjadi jalur pendakian umum mengingat keberadaan situs dan wilayah konservasi.
“Kami juga berharap pemangku kebijakan segera memperhatikan keberadaan jalur kuno yang masih tersisa di Gunung Merbabu atau nama kunonya Gunung Damalung ini agar segera bisa di restorasi. Sehingga bisa menambah keindahan dan keunikan Gunung Merbabu.” (yull/**)