Debat Seru Kedua Calon Bupati dan Wakill Bupati Boyolali Adu Gagasan, Begini Pesan Ketua KPU

Debat terbuka pasangan calon bupati dan wakil bupati Boyolali nomor urut 01 yakni Marsono,S.H. dan Saifuhaq Mayyazi, S.Kom., M.Sc.(PAS) dan pasangan 02 Agus Irawan dan Dwi Fajar Nirwana di Hotel Azima Ngemplak, Boyolali pada Sabtu 16 November 2024 malam. (doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-BOYOLALI-Debat terbuka kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Boyolali salah satu kampanye yang difasilitasi oleh KPU Boyolali, itu (dilaksanakan) pada Sabtu 16 November 2024 malam, pelaksanaannya di Hotel Azima (Ngemplak, Boyolali). Debat kali ini mengambil tema Boyolali berintegritas: mewujudkan pemerintahan yang bersih, berkeadilan, aman dan nyaman.
Pada debat ini baik pasangan calon bupati dan wakil bupati Boyolali nomor urut 01 yakni Marsono,S.H. dan Saifuhaq Mayyazi, S.Kom., M.Sc.(PAS) dan pasangan 02 Agus Irawan dan Dwi Fajar Nirwana berulangkali diperingatkan oleh maderator karena teriakan masing-masing pendukung.
Pada segmen ke 4 pendalaman visi misi dan program, dengan tema meningkatkan kesejahteraan masyarakat; subtema pendidikan anak usia dini (PAUD) berperan penting dalam membentuk masa depan anak karena membantu membangun pondasi yang kuat untuk perkembangan kogniti, sosial, emosional dan bahasa. sayangnya, kualitas pembelajaran dan akses pola PAUD di Boyolali ini belum merata, demikian pula kesejahteraan guru PAUD belum terpenuhi dengan baik,eksitensi guru paud belum diakui dan honornya di bawah UMR.
Pertanyaan panelis yakni, apa strategi paslon untuk mengoptimalkan PAUD di Boyolali serta memastikan eksitensi dan kesejahteraan guru PAUD?
terkait hal itu, Calon Bupati 01, Marsono yang berpasangan dengan Saifulhaq mengatakan, tidak hanya SD maupun SMP, tetapi ada pendidikan PAUD yang harus menjadi konsen selama 5 tahun mendatang.
“Pendidikan PAUD ini menentukan masa depan dari anak kita semua, tapi jujur diakui pemerataan akses PAUD ini belum seluruhnya bisa dilakukan. Kami memiliki program salah satunya adalah meningkatkan kualitas kapasitas guru pengajar, dan yang kedua kami juga kan memberikan fasilitas untuk guru yang non ASN. program ini sebenarnya sudah di lakukan sekian tahun ini , tetapi dari sisi besarannya kedepan perlu sepakati kita naikkan. karena apa, anak ini sebagai masa depan Boyolali ke depan, ini benar-benar kita perhatikan menjadi konsen bersama. Sehingga mana yang harus kita lakukan yang terkait dengan PAUD, termasuk sarana prasarana dan fasilitas bahwa sekian banyak PAUD saat ini berada di bawah naungan Pemdes,” papar Marsono diikuti teriakan pengunjung.
“Jadi tolong diam yaa (pengunjung riuh). Untuk program sekolah aman, sekolah nyaman pendidikan itu tidak hanya pendidikan intelektal tapi juga spritual yakni kerohanian diajarkan nilai nilai agama,” imbuh Saifulhaq.
Menanggapi hal tersebut, Paslon nomor urut 2 Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana mengatakan dari sejumlah program milik paslon 02, salah satunya adalah program Pendidikan.
“Trimakasih, ini salah satu dari beberapa yang ada di kami program pendidikan di kami, kita akan mengawali, kita akan berpikir untuk memberikan kenyamanan kepada gurunya dulu. kita akan berusaha mengembalikan guru yang bertugas jauh. Kita akan mengembalikan sesuai domisilinya dulu. Habis itu, kita punya program sekolah yang bernama SKO atau sekolah khusus olah raga, itulah yang nanti kedepan akan benar benar meningkatkan prestasi bidang olah raga untuk bakat olah raga di Boyolali,” papar Agus Irawan.
“kita juga memilikii program sesuai visi misi kita, kita akan memberikan insentif kepada guru madin, paud, tpa dan sekolah minggu tentunya akan memberikan solusi dan semangat untuk guru paud memberikan yang maksimal kepada generasi penerus bangsa,” kata Fajar menambahkan.
Merespon hal tersebut paslon 01 Marsono-Saifulhaq menyebut, tanggapan paslon 02 tidak ada hubungan dengan PAUD, namun terkait penempatan guru.
“Tanggapan dari paslon 02 tidak nyangkut PAUD ya. kok malah penempatan guru. sementara untuk PAUD ini setau saya tidak ada ASN-nya, terlebih terkait dengan pendidikan olah raga tentunya ini sudah berbeda, bukan PAUD. Sehingga kami tetap berkomitman akan mewujudkan sekolah paud yang aman dan yaman dan tentunya dengan fasilitas yang mampu kami penuhi. Salah satunya komitmennya adalah utuk tenaga pengajar di PAUD tentu ini akan kami optimalkan sesuai kemampuan keuangan daerah.”
Terkait debat terbuka, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali Maya Yudayanti mengatakan debat terbuka tersebut menjadi sarana pendidikan politik bagi masyarakat.
“Termasuk juga sarana sosialisasi bagi Masyarakat untuk mengetahui visi misi para calon, mengetahui programnya. Bagaimana masyarakat kami ajak untuk mengenal para calon yang akan mereka pilih nanti tanggal 27 November. Pada tanggal tersebut mari bersama-sama sebagai warga Boyolali memberikan suara kita, melaksanakan hak pilih kita dengan bahagia dengan gembira untuk Boyolali lima tahun yang akan datang,” katanya. (yull/**)