Debat Publik Pilkada Boyolali Jadi Ajang Agus-Fajar Beberkan Visi-Misi, Apa Saja?

Paslon Cabup-Cawabup Boyolali Agus-Fajar foto bersama relawan usai debat publik. (/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG-BOYOLALI-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali menggelar debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Hotel Al Azhar Azhima Ngemplak Boyolali, Sabtu malam 16 November 2024. Ajang adu gagasan antar calon bupati dan wakil bupati ini momentum yang penting bagi pasangan calon nomor urut 2, Agus Irawan – Dwi Fajar Nirwana.

Sebab, ajang debat tersebut untuk memaparkan kepada masyarakat bahwa Agus-Fajar mengusung visi dan misi besar untuk Kabupaten Boyolali. Visi yang diusung adalah “Terwujudnya Perubahan Boyolali yang Maju, Nyaman  Dihuni, Berdaya Saing, dan Ramah Investasi Menuju Indonesia Emas 2045.”

Pasangan Agus-Fajar memaparkan berbagai isu strategis, mulai dari pemerataan pembangunan, penguatan infrastruktur, hingga pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik. Salah satu perhatian utama keduanya adalah pemerataan layanan kesehatan, pendidikan berkualitas, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi potensi daerah.

Pada segmen kedua, Agus Irawan menyoroti pentingnya validitas dan sinkronisasi data dalam pelaksanaan program-program bantuan sosial. ”Adanya bantuan PKH itu benar-benar tersalurkan dengan tepat, itulah tujuannya kenapa kita harus ada pendataan-pendataan dengan benar,” paparnya.

Hal ini mencerminkan komitmen pasangan ini terhadap akurasi dan keadilan dalam distribusi bantuan, yang dinilai sebagai dasar penting untuk membangun kepercayaan masyarakat.

Segmen ketiga menjadi sorotan ketika Dwi Fajar Nirwana dengan tegas menanggapi pernyataan calon wakil bupati dari pasangan nomor urut 1 terkait perhatian terhadap perempuan. Dengan penuh percaya diri, ia mengatakan ”Terimakasih sudah memperhatikan perempuan, itu artinya Boyolali siap memiliki pemimpin perempuan,” kata Fajar. Pernyataan ini mendapat apresiasi luas, menegaskan semangat kesetaraan dan pemberdayaan yang diusung pasangan ini.

Pada segmen keempat, Dwi Fajar Nirwana menyampaikan pentingnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan usia dini. Ia menegaskan bahwa guru PAUD akan mendapatkan perhatian khusus melalui pemberian insentif untuk meningkatkan kesejahteraan dan motivasi mereka.

Agus Irawan menambahkan bahwa perhatian terhadap pendidikan tidak hanya berhenti di tingkat PAUD, tetapi juga mencakup pengembangan kreativitas dan potensi anak muda melalui program Sekolah Kreativitas dan Olahraga (SKO). Program ini diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang anak-anak hingga remaja di Boyolali.

Pada segmen kelima, Agus Irawan memaparkan strategi peningkatan PAD dan mewujudkan kemandirian kabupaten. ”Untuk menjadi kabupaten mandiri, tentunya kita harus benar-benar seperti visi misi kami, yaitu dengan memanfaatkan atau dengan memaksimalkan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Boyolali,” papar Agus, penuh keyakinan.

Dia mencontohkan dari sektor pariwisata, ramah investasi, dan sebagainya. ”Itulah yang nanti bisa menaikkan PAD kita. Setelah kita bisa menaikkan PAD, barulah di situ kita bisa menjadi kabupaten mandiri,” tegasnya.

Sebagai penutup pada segmen terakhir, Agus Irawan dan Dwi Fajar Nirwana menyampaikan permohonan doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Boyolali. “Kapan lagi kita punya kesempatan mengembalikan Boyolali kembali tersenyum? Ini adalah momen tepat kita bersama-sama untuk memajukan Boyolali. Kami pastikan, kami Agus Fajar akan bekerja keras mewujudkan Boyolali maju, nyaman dihuni, berdaya saing, dan juga ramah investasi guna menuju Indonesia Emas 2045,” paparnya. (*)