Fokus Jateng-BOYOLALI,- Meski panen tembakau tahun ini bagus, namun harga jual anjlok. Petani pun hanya bisa pasrah.
Seperti diungkapkan Jono (59), petani asal Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo. Dia mengaku, harga jual tembakau rajangan kualitas bagus kini hanya berkisar Rp 110.000/kg. Harga tersebut turun dibandingkan tahun lalu yang bisa mencapai Rp 170.000/kg.
“itu untuk tembakau kualitas bagus,” katanya, Selasa 19 November 2024.
Sedangkan untuk tembakau seren, yaitu tembakau hasil tunas baru harganya Rp 80.000/kg. Harga tersebut juga turun dibandingkan tahun lalu yang bisa mencapai Rp 110.000/kg. Tembakau seren adalah sebutan bagi petani setempat.
“Tembakau seren itu hasil tunas baru setelah tembakau habis dipanen. Lalu dibiarkan bertunas dan tumbuh daun lagi, lalu dipanen.”
Jono mengaku menanam sebanyak 1000 pohon di ladang miliknya, dari jumlah sebanyak itu jika hasilnya bagus, ia dapat menghasilkan sekitar 150 kg tembakau kering. Biasanya, para tengkulak datang sendiri untuk menawar. Bahkan saat tembakau masih hijau sudah berani pasang harga. Akan tetapi, beda dengan sekarang, meskipun petani sudah mendatangi dan menawarkan panenan tembakaunya. para tengkulak itu masih enggan untuk melirik.
“Sejak harga tembakau anjlok, kami lebih memilih melakukan perajangan sendiri,Ini kami rajang secara halus, nanti kalau sudah setengah kering bisa di jual ke pasar-pasar,” katanya.
Petani lainnya Wiji (60) menambahkan, pihaknya tidak mengetahui mengapa harga tembakau kali ini turun secara drastis, padahal secara kualitas, tembakau yang di tanam juga sama dengan tahun lalu. Petani tembakau rajangan ini menjelaskan, anjloknya harga tembakau ini juga diiringi oleh sepinya permintaan dari pembeli.
“Karena itu kami terpaksa menimbun tembakau rajangan, harapannya ya harga bisa segera naik,” ungkapnya. (yull/**)