Fokus Jateng-BOYOLALI,- Politikus senior PDI P Boyolali Seno Kusumoarjo atau Seno Gedhe tanggapi santai hasil survei yang dilakukan lembaga survei Proximity mengenai pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali 2024.
Menurut sesepuh PDI P Boyolali ini, Indonesia sebagai negara demokrasi memiliki kebebasan dalam berpendapat. Hal itu diungkapkan Seno dalam Kampanye Simpatik Paslon 01, Marsono-Saiful di Kantor DPC PDI P Boyolali, Jumat 22 November 2024.
” Soal kono-kono gawe Poling, opo gawe survei jarene menang ngunu kui ki bebas. Iki Negoro bebas. (Soal sana-sana membuat poling atau survei yang katanya menang itu bebas. Ini Negara bebas),” kata Seno dalam sambutannya disambut pekik kemenangan para pendukungnya.
Dia pun tak mempermasalahkan hasil survei tersebut.
Seno tetap yakin, jika Marsono-Saiful yang akan menang di Pilkada 27 November pekan depan. Ia juga meminta kader PDIP dan partai pengusung, serta warga Boyolali menjaga kerukunan, kekompakan untuk kemajuan bersama.
” Pemenangnya tidak ada yang lain dan tidak ada kata bukan kecuali Marsono-Saiful,” tambah Seno.
Tanggapan yang sama juga diungkapkan ketua DPC PDI P Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta. Dia mengaku memiliki lembaga survei lain.
” Kita punya hasil survei sendiri,” ucapnya.
Sebelumnya, lembaga Survei Proximity merilis hasil survei yang dilakukan pada 5-14 November 2024.
Dari hasil survei ini elektabilitas paslon nomo 2 (Agus-Fajar) lebih unggul dibandingkan paslon nomor 1 (Marsono-Saiful). Elektabilitas Agus-Fajar mencapai 54 persen, adapun Marsono-Saiful 33,8 persen.
Sementara masih ada 12,2 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Hanya saja, kondisi berbeda dengan evaluasi debat publik calon bupati dan wakil bupati Boyolali 2024 pada kamis 16 November 2024, dimana analisis akhir menyebutkan bahwa paslon nomor 1 (Marsono-Saiful) tampil lebih matang, tersruktur dan menguasai materi debat dibandingkan dengan paslon nomor 2 (Agus-Fajar). Dengan visi yang jelas, pengalaman yang nyata, dan dukungandari pendukung yang santun dan kompak, paslon nomor 1 unggul disemua segmen debat. Paslon nomor 2 perlu meningkatkan penguasaan materi dan strategi debat agar lebih kompetitif. Selain itu, pendukung paslon nomor 2 perlu lebih disiplin untuk mendukung suasana debat yang kondusif.
Pusat kajian Pilkada dan Demokrasi itu juga memberikan kesimpulan bahwa Paslon nomor 1 (Marsono-Saiful) menunjukkan keunggulan signifikan dan memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin Boyolali. (yull/**)