Fokus Jateng- BOYOLALI- Polisi diminta segera mengusut kasus bentrokan yang mengakibatkan 3 warga Persaudaraan Setia Hati Terate mengalami luka-luka, bahkan salah satu korban mengalami luka cukup parah. Sejauh ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam bentrokan yang terjadi di Dukuh/Desa Klewor, Kecamatan Kemusu pada Senin 18 November 2024 lalu. Ketiga korban meminta LKBH PSHT Pusat untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. LKBH PSHT pun berharap polisi profesional dalam menegakkan hukum.
” Jangan sampai terjadi disparitas penegakkan hukum. Disaat kami jadi pelaku, polisi gerak cepat, tapi giliran kami jadi korban polisi terkesan lambat,” kata Dwi Prasetya Wibowo perwakilan LKBH PSHT Pusat pada Senin 2 Desember 2024.
Pihaknya berharap, kasus ini segera menemukan titik terang. Pelaku dalam kejadian yang membikin tiga pendekar itu terluka segera diadili. Kemudian, tak muncul tudingan publik yang negatif kepada Kepolisian.
” Kita juga akan segera mengajukan permohonan audiensi dengan polisi untuk penganangan kasus ini,” tambahnya.
Sementara, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Menurut Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto, pasca bentrokan, polisi langsung datang untuk membubarkan masa. Belasan pendekar yang diduga terlibat juga sudah diamankan.
” Ini masih kami selidiki. Karena kemarin kita fokus pada pengamanan Pilkada,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, insiden bermula saat rombongan anggota Pagar Nusa (PN) melintas menuju Lapangan Gebyok, Juwangi, untuk menghadiri sebuah acara. Ketika tiba di wilayah Klewor, Kecamatan Kemusu, terjadi perselisihan dengan warga setempat, dimana sebagian diantaranya merupakan warga PSHT. Kericuhan ini mengakibatkan sejumlah korban mengalami luka-luka dari kedua belah pihak. Sebanyak 15 anggota PN diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Sukoharjo dengan latar belakang beragam, mulai dari pekerja swasta, pelajar, hingga mahasiswa. Setelah proses interogasi di Polsek Kemusu selesai, mereka dipulangkan dengan pengawalan ketat oleh Sat Brimobda Jateng dan Sat Reskrim Polres Boyolali. ( yull/**)