Fokus Jateng-BOYOLALI target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024 untuk perizinan investasi di Kabupaten Boyolali sudah tercapai. Perizinan investasi di Boyolali pada 2024 ini mencapai ribuan.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Boyolali, Purnawan Raharjo pada Kamis, 2 Januari 2025. Ia mengatakan bahwa realisasi investasi sudah melampui target RPJMD. Dari target Rp 1,8 triliun pada triwulan III 2024 tercapai 148,15 persen atau senilai Rp 2,7 triliun. Bahkan pada tahun keempat ini capaian investasi telah melampui target RPJMD lima tahun.
“Ada 13 sektor paling banyak tumbuh di Boyolali selama 2024. Tertinggi masih ditempati sektor industri dengan total 5.927. Disusul sektor perdagangan dengan perizinan mencapai 4.355. Lalu, sektor pariwisata juga tumbuh dengan 3.005 yang mengajukan perizinan. Terus sektor energi dan sumber daya mineral dengan 1.505, terus pertanian juga tinggi 1.461. Perkim, perumahan juga 1.196,” katanya.
Purnawan menjelaskan untuk sektor kelautan dan perikanan, sektor lingkungan hidup dan perhutanan, sektor transportasi atau perhubungan, sektor kesehatan, Obat dan makanan serta sektor ketenagakerjaan. Sedangkan sektor pendidikan dan kebudayaan hanya menerbitkan nomor induk berusaha (NIB). Selain itu, masih banyak kecamatan yang menjadi kawasan peruntukan industri yang bisa dieksplor. Seperti wilayah Boyolali Kota menyangkut Penggung dan Kebonbimo. Kemudian Mojosongo, Ampel dan Gladagsari. Lalu bisa juga di wilayah utara meliputi Wonosegoro, Wonosamudro, dan lainnya.
” Ada dua perusahaan garmen yang mau masuk tahun ini. Satu benang rajut, satu garmen biasalah. Jadi Boyolali ini sangat masih seksi untuk investasi. Dan melihat visinya RPJP memang menjadi kabupaten ramah investasi,” jelasnya.
Terkait layanan di Mall Pelayanan Publik (MPP) Boyolali, lanjut Purnawan, juga meraih predikat sangat baik dari Ombudsman RI. MPP meraih nilai 98,6 dan menjadi tertinggi di Kota Susu. Capaian itu tidak lepas dari terpenuhinya empat kriteria utama. Rinciannya, sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana (Sarpras), teknologi informasi dan inovasi. Pengunjung di MPP juga tinggi, menyentuh 39.046 orang. Pihaknya juga menyediakan MPP Digital bagi dokter yang mengurus surat izin praktik (SIP) maupun berbagai program lainnya. Seperti forum investasi untuk menghadirkan para pelaku usaha. Lalu ada Gebyar pelayanan publik, layanan job fair, MPP go to School ke SMK Sambi dan Sawit. Ada juga MPP layanan ke pasar. (yull/**)