Oleh : Dwi Ayu Septiani dan Hasna Lailatul Faridah
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus
Fokus Jateng-DEMAK,– Desa Kedungori, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, diterjang bencana angin puting beliung pada 9 November 2024. Bencana ini menyebabkan kerusakan besar pada rumah warga dan fasilitas umum, meninggalkan dampak psikologis yang mendalam bagi korban, terutama mereka yang kehilangan tempat tinggal dan rasa aman.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, dua mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus, Dwi Ayu Septiani (NIM 202160020) dan Hasna Lailatul Faridah (NIM 202160163), bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak. Mereka melakukan asesmen pada 12 November 2024 untuk memahami kebutuhan korban dan merancang program pendampingan psikososial serta trauma healing.
*Cerita Warga dan Tanggapan Relawan BPBD
Dalam asesmen, beberapa warga berbagi pengalaman mereka. Salah satunya adalah Sutiyah(48), seorang petani yang rumahnya roboh total akibat angin puting beliung.
“Saya masih terbayang-bayang suara angin itu. Malam-malam saya sulit tidur karena takut kejadian serupa terjadi lagi,” tutur Sutiyah.
Mendengar cerita itu,salah satu relawan BPBD, Sayuti, tak bisa tinggal diam ia pun memberikan dukungan moral.
“Bu Sutiyah, ibu tidak sendiri. Kami akan membantu ibu dan keluarga melewati masa sulit ini. Yang penting sekarang kita fokus pada pemulihan,” katanya menenangkan.
Senada, Marnu (51), seorang ibu rumah tangga, menuturkan kekhawatirannya terkait kondisi anaknya.
“Anak saya jadi sangat takut kalau ada suara angin. Dia sering menangis dan memeluk saya erat-erat,” ungkapnya.
Dwi Ayu Septiani dari Fakultas Psikologi menanggapi dengan saran praktis, ia juga menawarkan bantuan diantaranya berupa terapi relaksasi untuk anak-anak.
“Bu, anak-anak sering kali membutuhkan rasa aman. Cobalah memberikan perhatian ekstra dengan mengalihkan perhatiannya ke kegiatan positif, seperti bermain atau bercerita. Kami juga akan membantu dengan terapi relaksasi untuk anak-anak,” ujarnya.
*Kegiatan Pendampingan Psikososial dan Trauma Healing
Setelah asesmen, mahasiswa Fakultas Psikologi dan tim BPBD melaksanakan program pendampingan untuk membantu korban memulihkan kondisi psikologis mereka. Program ini mencakup:
1. Sesi Konseling Individu
Korban diberikan kesempatan untuk berbagi cerita tentang pengalaman traumatis mereka, seperti yang dialami Pak Suradi. Teknik cognitive reframing diterapkan untuk membantu korban memandang situasi secara lebih positif.
2. Aktivitas Kelompok
Warga diajak berbagi cerita dalam kelompok kecil untuk membangun solidaritas dan kebersamaan.
3. Pelatihan Teknik Relaksasi
Relawan BPBD dan mahasiswa mengajarkan teknik pernapasan dalam dan mindfulness untuk membantu korban, termasuk anak-anak, mengelola stres dan kecemasan.
*Sinergi Mahasiswa Psikologi dan Relawan BPBD
Kolaborasi antara mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus dan relawan BPBD menunjukkan pentingnya kerja sama lintas pihak dalam penanganan bencana.
“Kami berusaha mendekati korban dengan empati, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan dukungan yang dibutuhkan,” ujar Hasna Lailatul Faridah.
Salah satu warga, Marni, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Terima kasih kepada mahasiswa dan BPBD. Dengan adanya mereka, kami merasa lebih tenang dan tidak sendiri menghadapi situasi ini,” katanya.
Melalui program ini, masyarakat Desa Kedungori diharapkan mampu bangkit secara fisik dan psikologis, serta siap membangun kembali kehidupan mereka. (***)