Fokus Jateng-BOYOLALI,-Ela Nur Rosita (28) seorang ibu rumah tangga adalah salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merasakan kemudahan akses layanan melalui BPJS Kesehatan Keliling. Salah satu hal yang dirasakan dengan kehadiran BPJS Keliling, ia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk dipergunakan melakukan perubahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dari sebelumnya di wilayah kabupaten Sragen ke wilayah kecamatan Andong, kabupaten Boyolali.
“Pelayanan administrasi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui layanan BPJS Kesehatan Keliling memberikan kemudahan kepada masyarakat, khususnya yang memiliki mobilitas tinggi karena tidak ada waktu untuk datang ke Kantor BPJS Kesehatan,” ujar Ela, pada Kamis 8 Januari 2025
Ibu Rumah Tangga asal desa Sumurtumpang, kecamatan Andong, kabupaten Boyolali ini menceritakan pengalamannya menggunakan layanan program JKN, saat itu dirinya pernah di dibawa ke rumah sakit dan rawat inap, namun saat itu fasilitas kesehatan (faskes) nya masih di domisili tempat tinggalnya yang lama. Lalu dirinya pindah tempat tinggal, sehingga dirinya diminta untuk mengganti Faskes agar kedepannya saat berobat tidak ada kendala lagi.
“Saat itu saya pernah mengalami sakit lalu rawat inap di salah satu rumah sakit domisili saya lama, saat saya masih duduk di bangku pendidikan sekolah dan sudah terdaftar sebagai peserta program JKN. Saat ini walaupun tidak bekerja di perusahaan kami tetap mendaftarkan kembali ke peserta mandiri dengan membayar iuran secara pribadi,” ucapnya.
Dengan terdaftarnya dirinya pada Program JKN, Ela pun tidak khawatir akan biaya pelayanan kesehatan. Dalam hal ini karena ia sudah rutin membayar iuran secara Mandiri setiap bulannya. Ela menyatakan bahwa tidak ada yang dapat memprediksi datangnya sakit pada tubuh seseorang, baik sakit ringan atau sakit yang tergolong berat. Ia berpesan untuk BPJS Kesehatan melanjutkan keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) agar para peserta lain tak hanya menuntut hak ketika membutuhkan pelayanan, melainkan juga harus menjalankan kewajiban yaitu membayar iuran tepat waktu.
“Saat ini saya membayarkan dengan jumlah iuran JKN yang cukup terjangkau. Meski begitu, menurut saya JKN ini manfaatnya luar biasa, tidak ada batasan biaya layanan. Saya berharap Program JKN akan selamanya selalu ada. Saya telah membuktikan bahwa layanan JKN cepat, administrasinya mudah, dan petugasnya sangat informatif terhadap keluhan peserta,” ucap Ela.
Ela berharap agar semua proses administrasi terus berjalan dengan baik dan memberikan kemudahan bagi masyarakat. Meski begitu masyarakat terus di dorong akan pentingnya perlindungan kesehatan. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada BPJS Kesehatan terkhusus layanan BPJS Keliling untuk upaya selama ini memberikan pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat peserta JKN.
“Semoga ke depannya, semua proses administrasi tetap lancar dan memberikan kemudahan bagi masyarakat. Terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang tidak bosan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui berbagai akses layanan informasi. Tugas saya selanjutnya adalah menyebarkan informasi bagaimana manfaat Program JKN itu terasa nyata dan sangat penting bagi masyarakat luas untuk terdaftar sebagai pesertanya,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Layanan BPJS Kesehatan Keliling merupakan kegiatan jemput bola yang dilaksanakan untuk memberikan kemudahan akses layanan bagi masyarakat peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Layanan administrasi JKN yang memiliki konsep tatap muka dan hadir langsung dengan penuh kasih di tengah-tengah masyarakat, rutin dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan Cabang Boyolali di berbagai tempat secara berkala.
BPJS Keliling atau sering disebut Mobile Customer Service (MCS) adalah salah satu kanal layanan non tatap muka yang sudah tidak asing dikenal bagi masyarakat Kabupaten Boyolali. Layanan jemput bola ini membawa segudang informasi terkini seputar JKN baik perihal hak maupun kewajiban bagi peserta JKN. (ist/**)