Cegah PMK Meluas, Ribuan Ternak di Boyolali Divaksin

Petugas melakukan pengecekan pada sapi di Pasar Hewan Jelok Cepogo Boyolali (doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- BOYOLALI,-Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Peternakan (Disnakan) terus mengencarkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dan sosialisasi kepada para peternak terkait bahaya PMK yang saat ini kembali merebak. Selain vaksin, para peternak juga diminta selalu menjaga kebersihan kandang, dan ternak harus dipastikan sehat jika ingin menjualnya. Jika muncul temuan gejala, harus segera dilaporkan ke petugas, guna mengamankan wilayah masing-masing agar penyebaran PMK tidak meluas
Dari data Disnakan Boyolali, wabah PMK di Boyolali menyentuh 16 kecamatan. Hingga saat ini ada
538 kasus dengan 38 ternak mati.
“Dari 538 kasus itu semuanya sapi. Hingga saat ini, ada 52 kasus baru. Sehingga total kasus aktif PMK ada 383 ekor dan 117 ekor yang sembuh. Sedangkan kematian akibat PMK ada 38 ternak,” kata Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Selasa 21 Januari 2024.
Disebutkan, wabah PMK ini tersebar di 16 Kecamatan. Mulai dari Juwangi, Kemusu, Wonosegoro, Andong, Klego, Karanggede, Simo, Sambi, Nogosari, Ngemplak, Banyudono, Teras, Mojosongo, Tamansari, Musuk dan Cepogo. Kemudian, ada enam kecamatan nihil laporan PMK, namun, juga masuk daerah terancam. Diantaranya Wonosamudro, Sawit, Boyolali, Ampel, Gladasari dan Selo.
“Kami juga terus melakukan vaksinasi, saat ini sudah menyasar 1.092 ekor. Rinciannya, sapi sebanyak 1.075 ekor dan kambing domba sebanyak 17 ekor,” katanya.
Dinas mengimbau agar para peternak segera mengobati jika sudah muncul gejala PMK. Ternak harus dipastikan sehat jika ingin menjualnya. Lebih lanjut dirinya mengatakan, bagi para peternak agar tidak takut bila hewan sudah memiliki ciri-ciri terkena penyakit PMK, seperti bibir yang sariawan dan terdapat luka di kaki untuk dapat langsung memberikan laporan agar di lakukan penindakan kepada hewan ternak.
Selanjutnya beri pakan bergizi seperti rumput hijau. Selalu jaga kebersihan kandang dengan membuang kotoran setiap hari. Jika perlu semprot dengan desinfektan dan hilangkan ektoparasit seperti lalat, caplak dan lain-lain.
“Selain itu, vaksinasi rutin dan memperbolehkan petugas memvaksin ternaknya. Begitu ada gejala laporkan ke petugas.”
Lusia menambahkan, selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat peternak tentang cara pencegahan dan penanganan PMK, pihaknya juga meminta masyarakat diajak untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan hewan ternak. (yull/**)