FOKUSJATENG.COM-SRAGEN-Perum Bulog menyatakan kesiapannya dalam menyerap gabah petani. Komitmen ini disampaikan di hadapan petani di wilayah Kecamatan Masaran, Sragen, Jumat 7 Februari 2025. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sendiri akan mengawal penyerapan gabah hasil panen petani oleh Bulog.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Surakarta Nanang Harianto menyampaikan bhawa Perum bulog mendapatkan tugas dari pemerintah untuk menyerap sebanyak-banyaknya bahan pangan dari petani. Pihaknya menyampaikan ada target 3 juta ton beras terserap sampai April 2025. Lantas hal itu ditindaklanjuti dengan langkah dan upaya agar bulog maksimal untuk menyerap gabah dari petani.
”Harga Gabah Kering Panen (GKP) dari petani saat ini dibeli oleh bulog Rp 6.500,” paparnya.
Lantas dari wilayah Kabupaten Sragen berpotensi bisa mencapai 30 ribu ton. ”Bahkan bisa lebih, ini untuk memupuk stok cadangan pangan pemerintah, Kami optimis target GKP bisa terserap. Tapi petani dapat Rp 6.500,” jelasnya.
Sementara Ketua HKTI Kabupaten Sragen Syaiful Hidayat menyatakan pihaknya berinisiatif untuk kerjasama dengan bulog. Sebagai langkah proteksi kebijakan harga yang pantas bagi petani. Dalam waktu dekat, HKTI Sragen akan menggelar MoU dengan pihak Bulog.
”Selama ini petani setiap panen tidak bisa menikmati harga panen yang ideal. Kalau panen raya harga jatuh. Kami sebagai organisasi stakeholder petani mengharapkan proteksi harga tinggi dari pemerintah dan tidak menjadi korban dari permainan tengkulak,” terangnya.
Dia berharap upaya ini mengangkat harkat dan kesejahteraan petani. Selain di Masaran pertemuan juga akan digelar di Sambirejo, Sragen kota, Tanon dan Plupuh. “Kami minta harga Rp 6.500 sudah tidak bisa ditawar. Baik tleser maupun combi harga sama,” terangnya. (*)