Dampak Efisiensi Anggaran, Okupansi Hotel di Boyolali Terjun Bebas

Hotel Maxone Loji Kridanggo Boyolali, Jawa Tengah (doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- BOYOLALI- Efisiensi anggaran pemerintah pusat untuk menekan pengeluaran APBN dan APBD berdampak langsung bagi industri hotel terutama yang berada di daerah. Salah satu hotel yang terdampak efisiensi anggaran ini adalah Hotel Maxone Loji Kridanggo Boyolali.
Okupansi hotel yang ada di tengah kota Boyolali ini terjun bebas. Saat ini, angka okupansi hotel tersebut sudah turun hingga 50 persen, seiring dengan melemahnya permintaan akibat berkurangnya kegiatan resmi pemerintah.
“Kalau biasanya hotel ramai dengan acara pemerintahan, kini efek efisiensi mulai terasa. Pendapatan turun drastis. Bulan ini target okupansi Kami 78 persen dari 65 kamar. Tapi saat ini baru tercapai 50 persen saja,” kata Clarita Hera sebagai Sales & Marketing, Senin, 17 Februari 2025.
Hingga saat ini, Hera menyebut bahwa tidak ada pemesanan yang masuk dari kalangan pemerintah, baik untuk meeting maupun kegiatan lainnya. Bahkan, salah satu pemesan kamar dari salah Dinas di Kota Palembang, membatalkan rencana boking hotel.
” Rencananya besok tanggal 18 itu mau nginap. Tapi kemudian dari sana melakukan pembatalan karena adanya efisiensi anggaran,” ujarnya.
Penurunan okupansi hotel di Loji Kridanggo Boyolali ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Hera, salah satu yang bakal memperparah adalah kebijakan pemerintah daerah yang melarang penyelenggaraan acara seremonial di hotel. Larangan ini berdampak langsung pada tingkat hunian kamar, terutama dari sektor meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE) yang menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi hotel berbintang.
“Pengunjung yang menginap untuk berwisata di Boyolali ini tidak ada,” tambahnya.
Selain berkurangnya pendapatan, kebijakan efisiensi anggaran pemerintah juga berdampak pada operasional hotel dan sektor tenaga kerja. Terkait adanya efisiensi anggaran ini, pihaknya pun akan berupaya keras mencari peluang lainnya. salah satunya dengan memaksimalkan penetrasi pasar lain seperti corporate dan travel agent. Harapannya, efisiensi ini tak sampai merumahkan 30 karyawan hotel.
” Ya jangan sampai mengurangi karyawan. Kami masih berusaha mencari peluang-peluang yang bisa kita garap.” pungkasnya. (yull/**)