Jelang Ramadhan, Warga Ramai-ramai Cuci Karpet di Kali Talang Boyolali

Warga secara berombongan bergantian mencuci karpet dan tikar masjid di Kali Talang Desa Nepen, Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali (doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- BOYOLALI,-Beragam cara dilakukan masyarakat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H, di Boyolali dimanfaatkan masyarakat untuk bersih-bersih perlengkapan masjid. Mereka ramai-ramai mencuci karpet dan tikar di aliran sungai Kali Talang yang berhulu di sumber mata air alami tepatnya di Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun secara bersama-sama.
“Mulai Minggu (23 Februari) pagi kemarin sudah ramai, orang mencuci bergantian sampai sore. Banyak yang mencuci, mereka datang pakai mobil karena karpetnya juga banyak,” kata Tama warga setempat, Selasa 25 Februari 2025.
Dijelaskan, mencuci karpet dan tikar masjid ini sudah menjadi tradisi rutinitas warga untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Boyolali, namun juga merupakan rutinitas masyarakat Soloraya dan sekitarnya apabila ramadhan tiba selalu diawali dengan mencuci karpet dan tikar masjid secara bersama-sama.
“Mencuci tikar masjid ini merupakan tradisi dan sudah dilakukan secara turun temurun. Jadi ini dilakukan untuk membersihkan karpet maupun tikar masjid yang akan digunakan untuk ibadah selama bulan ramadhan,” imbuhnya.
Warga memilih sungai Kali Talang untuk mencuci tikar maupun karpet masjid karena merupakan sungai yang airnya mengalir dan bersumber dari mata air alami. Sehingga mudah dalam membersihkan tikar, dan dinilai airnya lebih bersih alami dibandingkan dengan daerah lainnya.
“Ini cuci karpet buat persiapan menyambut bulan Ramadan, soalnya disini aliran airnya itu deras, terus tempatnya luas jadi teman-teman itu buat nyuci itu enak gitu loh, airnya bersih juga soalnya kan langsung dari aliran atas sana. soalnya yang bersih di sini sih soalnya tiap tahun hampir bulan ramadan, teruskan buat persiapan salat tarawih terus biar masyarakatnya di desa itu kan biar enak buat salatnya bersih nyaman,” kata Desi Kusuma remaja masjid asal Desa Sepadan Kecamatan Selo, Boyolali.
Selain mencuci karpet dan tikar masjid, masyarakat juga sekaligus bisa menjalankan tradisi padusan untuk membersihkan diri menyambut bulan puasa. Diharapkan tradisi kearifan lokal seperti ini dapat terus dijalankan agar tetap dilestarikan hingga anak cucu nantinya. (yull/**)