Jelang Operasi Ketupat Candi 2025, Kapolres Boyolali Cek Kesiapan Tim Gabungan

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto mengecek alat-alat dan kendaraan yang dibutuhkan. Dicek pula persiapan untuk kegawatdaruratan agar cepat tanggap saat menangani korban kecelakaan lalu lintas. (yull/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- BOYOLALI,-Polres Boyolali mulai mempersiapkan langkah antisipasi tingginya volume kendaraan saat arus mudik. Langkah antisipasi tersebut akan diterapkan selama pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2025 mendatang.
Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto usai memimpin apel satgas quick respon terpadu di rest area 487B Teras Boyolali mengatakan, upaya persiapan antisipasi arus mudik dimulai dengan pengecekan kesiapan tim gabungan yang terdiri Satlantas Polres Boyolali, Satuan PJR Polda Jawa Tengah VII Kartasura, Rescue, Derek, Ambulance dari TransmargaJateng (TMJ), Jasamarga Solo Ngawi (JSN), Damkar, Dinkes Boyolali, pada Jumat 07 Maret 2025 petang. Apel ini juga untuk mengecek kesiapan jelang Operasi Ketupat Candi yang dilaksanakan pada 20 Maret 2025.
” Operasi ketupat candi ini nanti dimulai 20 Maret 2025 nanti. Dan kita lihat alat-alat yang disiapkan sudah sesuai spek yang dibutuhkan,” ujarnya.
AKBP Rosyid mengatakan dalam apel tersebut sekaligus mengecek alat-alat dan kendaraan yang dibutuhkan. Dicek pula persiapan untuk kegawatdaruratan agar cepat tanggap saat menangani korban kecelakaan lalu lintas. Terkait kesiapan dalam mengamankan wilayah tol di Boyolali yang semakin bertambah karena ada ruas Solo-Jogja, Rosyid mengatakan Polres Boyolali mengantisipasi dengan patroli, penambahan kendaraan patroli, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak pemangku tol. Terlebih masih ada jalur tol baru dan minim penerangan.
“Terlebih lagi di Tol Boyolali di KM 480 sampai KM 490 jalur A itu dari arah Semarang jalannya menurun, sehingga menimbulkan kerawanan apabila pengguna jalan tidak waspada terhadap kondisi jalan yang menurun ini,” kata Kapolres.
“Untuk KM rawan laka ada di 480-489. Kami akan lakukan patroli bersama dan antisipasi di ruas ini, apakah di situ ada benda asing di jalan tol. Karena sedikit benda asing saja dapat menimbulkan kecelakaan,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, jalan tol di Boyolali, antara KM 480-490 jalur A atau dari arah Semarang -Solo rawan kecelakaan. Jalan sepanjang 10 kilometer itu kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Ia mengatakan selain itu terdapat pula masalah minimnya penerangan di beberapa ruas tol akan diantisipasi juga dengan patroli bersama dan menambah titik penerangan.
“Sedangkan untuk jalur rawan laka lantas di jalan arteri ada di wilayah Ampel karena terdapat banyak blind spot dan jalur raya yang besar sehingga masyarakat cenderung kurang hati-hati,” katanya.
Dengan alat dan kesiapan petugas, proses evakuasi jika terjadi kecelekaan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif, efisen. Dengan kecepatan petugas, juga dapat memperbesar potensi selamat bagi korban kecelakaan. Tahun ini ruas tol di Boyolali yang dilalui pemudik tambah panjang.
” Patroli dan kendaraan yang digunakan operasional ditambah. Kita tingkatkan jalur koordinasi,” pungkasnya. (yull/**)